Rabu, 11 September 2019

Pengukuran Sikap Profesionalisme Mahasiswa (skripsi dan tesis)


Beberapa  sikap   profesional  yang penting  adalah:  rasa  bangga  terhadap pekerjaan, kerja keras,     bekerja sama   dalam  tim, kebutuhan belajar sepanjang waktu, mengutamakan mutu dan kualitas  kerja yang terstandar, kebutuhan        bekerja efektif, efisien dan produktif, kebutuhan kreatif dan inovasi,       memiliki kekuatan untuk berubah,      dan komunikasi yang  efektif (Gisslen, 2007).
Dalam penelitian lain Hastuti dkk. 2003) mengungkapkan bahwa profesionalisme dicerminkan melalui lima dimensi, yaitu Pertama, pengabdian pada profesi dicerminkan dari dedikasi dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki serta keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik kurang. Sikap ini adalah ekspresi dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. Kedua, kewajiban sosial adalah suatu pandangan tentang pentingnya peranan profesi serta manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun kalangan profesional lainnya karena adanya pekerjaan tersebut. Ketiga, kemandirian dimaksudkan sebagai suatu pandangan bahwa seorang yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien dan mereka yang bukan anggota profesi). Setiap ada campur tangan dari luar dianggap sebagai hambatan kemandirian secara profesional. Keempat, keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang menilai apakah suatu pekerjaan yang dilakukan profesional atau tidak adalah rekan sesama profesi, bukan pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan tersebut. Kelima, hubungan dengan sesama profesi adalah dengan menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk di dalamnya organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam melaksanakan pekerjaan.
Machfoedz (1999) menggunakan variabel-variabel pembentuk profesionalisme yang dikembangkan oleh Novin dan Tucker (1993) yang terdiri dari skill, knowledge, dan characteristics (ethics).Dalam penelitian tersebut, Machfoedz (1999), melakukan pengujian terhadap perbedaan tingkat profesionalisme antara dosen perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) serta dosen di Jawa dengan di luar Jawa. Dalam penelitian dengan pengukuran hampir sama maka Stein et al. (1998) melakukan pengujian terhadap perbedaan tingkat profesionalisme mahasiswa semester awal dan mahasiswa semester akhir di Amerika Serikat. Tingkat profesionalisme mahasiswa akuntansi ditentukan oleh penguasaan terhadap tiga variabel pembentuk profesionalisme, yaitu pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan sikap (attitude). Variabel pengetahuan terdiri dari pengetahuan umum, pengetahuan organisasional dan bisnis, dan pengetahuan berkaitan dengan keahlian yang dikembangkan. Variabel skill terdiri dari skill intelektual, skill interpersonal, dan skill berkomunikasi, sedangkan variabel attitude ditentukan oleh personal attitude.

Tidak ada komentar: