Kohesivitas kelompok adalah kekuatan dalam ikatan yang menghubungkan
anggota terhadap kelompok (Forsyth, 2010). Robbins dan Judge (2009)
menyatakan kohesivitas kelompok sebagai tingkat dimana para anggotanya
saling tertarik dan termotivasi untuk tinggal dalam kelompok tersebut. Walgito
(2007) menyatakan bahwa kohesivitas kelompok adalah saling tertariknya atau
saling senangnya anggota satu dengan yang lain dalam kelompok. Diperkuat
dengan pernyataan Taylor, Peplau dan Sears (2009), Kohesivitas kelompok
adalah suatu daya, baik positif maupun negative yang menyebabkan anggotanya
tetap bertahan dalam suatu kelompok
Sejalan dengan pengertian peneliti sebelumnya, Mudrack (Bachroni, 2011)
menyatakan kohesivitas kelompok sebagai keinginan anggota kelompok sebagai
satu kesatuan. Menurut Festinger dkk (Sarwono, 2005) menyatakan kohesivitas
kelompok adalah ketertarikan terhadap kelompok dan anggota kelompok
kemudian dilanjutkan dengan interaksi spesial dan tujuan-tujuan pribadi yang
menuntut saling ketergantungan. Kohesivitas kelompok adalah proses dinamis
dimana kelompok cenderung tetap bersama-sama dan bersatu dalam mengejar
tujuannya untuk kepuasan kebutuhan afektif dari anggota kelompok (Carron,
2002). Lebih lanjut dijelaskan oleh Faturochman (2006) bahwa kohesivitas
kelompok adalah tingkat sejauh mana kelompok ingin tetap
mempertahankan keanggotaannya atau merupakan ukuran seberapa menariknya kelompok ini bagi individu, juga dapat diartikan sebagai rasa
tanggung jawab dan rasa senang pada kelompok. Kelompok yang memiliki
kohesivitas yang tinggi maka para anggotanya memiliki tanggung jawab,
memiliki ketertarikan yang kuat pada kelompok dan biasanya tampil sebagai
kelompok yang kompak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar