1. Pendekatan struktural relasional (structural relational) atau perubahan sosial (social exchange) terfokus pada transfer kekuasaan dan pembuat keputusan dari pemilik kekuasaan kepada anggota organisasi pada level yang lebih rendah. Sementara itu menurut Spreitzer (1995), pendekatan struktural 5 menggunakan pemberdayaan sebagai proses pembagian kuasa yang dinamis di antara pemegang kuasa dan partisipan yang kurang berdaya dan dipandang pemberdayaan sebagai serangkaian upaya memberdayakan.
2. Pendekatan kepemimpinan (leadership) terfokus pada kepemimpinan yang dapat membuat bawahannya atau pengikut organisasi berusaha keras untuk tujuan organisasi tersebut. Pendekatan kepemimpinan memiliki perluasan (extension) yang disebut dengan pemberdayaan transformasional (transformational empowerment) yang menangkap akibat atau efek psikologis dari pemberdayaan. Pemberdayaan pada perspektif ini dipandang sebagai keadaan kognitif yang merupakan ciri khas dari penerima kendali, kompetensi dan tujuan (Menon, 1999).
3. Pendekatan perspektif motivasional (motivational perspectives) terfokus terhadap gagasan motivasional. Perspektif ini melihat kekuatan yang dimiliki oleh watak motivasional pelaku. Teknik manajerial melihat kekuatan pekerja yang dimiliki, baik kebutuhan self determination (hak menentukan nasib sendiri) atau kepercayaan self efficacy (keberhasilan diri) yang menyebabkan pekerja lebih kuat (Conger dan Kanungo, 1988). Pendekatan perspektif motivasional memiliki perluasan (extension) yang disebut dengan pemberdayaan psikologi (pyschological empowerment). Pendekatan tersebut mempertimbangkan pemberdayaan sebagai kepercayaan motivasional yang internal bagi individu. Tujuannya meningkatkan perasaan berdaya bagi individu yaitu sebagai sebuah persepsi bahwa individu dapat menangani lingkungan yang mereka hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar