a. Kegiatan-kegiatan kelompok, yakni dengan ikut berpartisipasi dalam acara–
acara yang diselenggarakan bersama.
b. Simbol, simbol yang dapat menjadi pembeda antar anggota kelompok
dengan komunitas lain.
c. Komunikasi, komunikasi dalam sebuah kelompok adalah sesuatu hal yang
penting yang menyatukan banyak bagian menuju kohesivitas yang tinggi.
Fokusnya pada komunikasi interpersonal, komunikasi interpersonal sendiri
merupakan interaksi berbalasan antara dua orang dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan atau meraih hasil yang diharapkan (Rakhmat, 2000).
d. Ancaman luar, tekanan yang dapat menahan ancaman dari luar yaitu adalah
musuh.
e. Prospek masa depan, kohesivitas dipengaruhi oleh apakah organisasi
tersebut memiliki prospek yang baik atau tidak, sebuah harapan menjadi
factor penting saat mengerjakan tugas kelompok atau individu
f. Homogenitas, semakin homogen sebua kelompok, maka semakin mudah
untuk menciptakan kohesivitas kelompok.
g. Interaksi, semakin sering anggota bekerja bersama, maka semakin mudah
untuk terciptanya kohesivitas.
h. Pencitraan, saat anggota merasa bahwa kelompoknya mampu
meningkatkan citra serta harga diri mereka, maka kohesivitas akan
meningkat.
Kelompok yang kohesif menurut Faturochman (2006) bila memiliki
beberapa hal berikut ini:
a. Setiap anggotanya komitmen tinggi dengan kelompoknya
b. Interaksi di dalam kelompok didominasi kerjasama bukan persaingan
c. Kelompok mempunyai tujuan yang terkait satu dengan yang lainnya dan
sesuai dengan perkembangan waktu tujuan yang dirumuskan meningkat.
d. Terjadi pertukaran antar anggota kelompok yang sifatnya mengikat
e. Ada ketertarikan antar anggota sehingga relasi yang terbentuk menguatkan
jaringan relasi di dalam kelompok.
Berdasarkan beberapa teori yang diacu,
faktor-faktor yang mempengaruhi kohesivitas kelompok adalah interaksi
kelompok, ukuran kelompok, komitmen, produktivitas, ketertarikan dan
keberadaan ancaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar