Selasa, 30 Juli 2019

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal (skripsi dan tesis)


Manajer keuangan dalam menentukan struktur modal yang optimal perlu mempertimbangakan beberapa faktor penting sebagai berikut, (Sartono, 2010: 248-249):
a. Tingkat penjualan
Tingkat penjualan yang relatif stabil pada suatu perusahaan menandakan bahwa perusahaan tersebut mempunyai aliran kas yang relatif stabil, sehingga dapat menggunakan utang yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang memiliki tingkat penjualan yang kurang stabil.
b. Struktur asset
Perusahaan skala besar yang memiliki asset tetap dalam jumlah banyak dapat menggunakan utang dalam jumlah besar, karena pada umumnya perusahaan akan lebih mudah mendapatkan akses kesumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Besarnya aset tetap digunakan sebaga jaminan utang perusahaan.
c. Tingkat pertumbuhan perusahaan
Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi dan keinginan perusahaan untuk menahan laba.
14
Perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden, namun lebih baik digunakan untuk membiayai investasi.
d. Profitabilitas
Profitabilitas pada periode sebelumnya merupakan faktor penting dalam menentukan struktur modal. Laba ditahan yang besar, akan digunakan perusahaan sebelum menggunakan utang. Sesuai dengan pecking order theory bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan dari pertama laba ditahan, kemudian utang, dan terakhir pejualan saham baru. Meskipun secara teoristis sumber modal yang biayanya paling murah adalah utang, kemudian, saham preferen dan yang paling mahal adalah saham biasa serta laba ditahan.
e. Variabel laba dan perlindungan pajak
Variabel ini berhubungan dengan stabilitas penjualan. Jika variabilitas atau volatilitas laba perusahaan kecil maka perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menanggung beban tetap dari utang. Pengguanaan utang akan memberikan manfaat perlindungan pajak.
f. Skala perusahaan
Perusahaan besar yang sudah well-established akan lebih mudah memperoleh modal dipasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar. Bukti empiris menyatakan bahwa skala perusahaan berhubungan positif dengan rasio antara utang dengan nilai buku atau Debt to Book Value of Equity Ratio.
 g. Kondisi interen perusahaan dan ekonomi makro
Perusahaan perlu menanti saat yang tepat untuk menjual obligasi. Secara umum kondisi yang tepat untuk menjual obligasi atau saham adalah ketika tingkat bunga pasar sedang rendah dan pasar sedang publish. perusahan harus memberikan signal-signal dalam rangka memperkecil informasi yang tidak simetris agar pasar dapat menghargai perusahaan secara wajar.

Tidak ada komentar: