Michael Polanyi (1966) membagi knowledge kedalam 2 kategori yaitu explicit dan tacit knowledge. Perbedaan dari kedua knowledge tersebut adalah :
- Explicit knowledge adalah knowledge yang diungkapkan melalui bahasa formal dan sistematis yang didistribusikan dalam bentuk data, rumus- rumus ilmiah, spesifikasi, manual, dan sebagainya. Knowledge tipe ini dapat diproses, disimpan dan didistribusikan dengan relatif mudah. Pendapat lain muncul dari Nonaka dan Takaeuchi (1995) yang menyatakan bahwa explicit knowledge adalah knowledge yang siap diakses, telah didokumentasikan dalam sumber knowledge formal yang telah diorganir dengan baik.
- Tacit Knowledge adalah knowledge yang bersifat personal dan sulit untuk diformulasikan karena knowledge ini tersimpan dalam kepala pemiliknya.
Knowledge yang tidak terlihat karena keberadaanya yang tersebar dan embedded dalam berbagai bentuk seperti pengalaman seseorang, diskusi formal maupun informal, percakapan antar individu, dialog, intelejensi individu, mekanisme pengambilan keputusan dan pemikiran-pemikiran. Adapun karakteristik dari tacit knowledge menurut Polanyi (1966) adalah:
- Tidak dapat dibagi.
- Merupakan hal yang lebih banyak diketahui daripada disampaikan.
- Seringkali terdiri dari kebiasaan-kebiasaan dan budaya yang tidak dapat ditentukan sendiri.
- Tidak dapat dikodefikasikan, tapi hanya dapat dipindahkan atau diperoleh dari pengalama
- Menggambarkan know what (fakta) dan know why (sains).
- Melibatkan pembelajaran dan skill.
Tabel 2.1 menunjukan perbedaan antara tacit knowledge dan explicit knowledge menurut Nonaka dan Takaeuchi (1995). Perbedaan dari kedua tipe tersebut menjadi konsep lahirnya knowledge management (De Brun, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar