Kamis, 23 Mei 2019

Uji-Coba Aitem (skripsi dan tesis)


            Ujia coba empiris harus dilakukan dalam situasi dan kondisi testing yangs ebenarnya sehingga respons atau jawaban subjek merupakan respons yang sesungguhnya pula. Oleh sebab itu, subjek tidak boleh mengetahui bahwa pengenalan skala yang bersangkutan sebenarnya dilakukan sebagai suatu uji-coba. Guna menghasilkan kondisi testing yang ideal perlu di awali dari kompilasi aitem-aitem yang sudah harus disajikan dalam format final skala, yaitu dalam bentuk berkas atau buku yang dilengkapi dengan petunjuk cara pengerjaan misalnya pengerjaan , tata letak yang menarik dan mudah dibaca, lempar jawaban yang mudah digunakan, dan sebagainya. Tempat duduk responden tidak boleh berdesakan atau kurang leluasa sehingga memungkinkan responden merundingkan atau meniru jawaban responden lain sehingga tidak sesuai dengan keadaan seharusnya. Sekalipun responden tidak boleh diletakkan dalam situasi “sedang di uji” namun suasananya haruslah tetap serius.
            Untuk menghasilkan parameter-parameter yang cukup akurat dan stabil antar kelompok sampel, data empiris dari uji coba ini harus diperoleh dari subjek dalam jumlah yang banyak. Dengan subjek yasng jumlahnya cukup banyak diharapkan dapat diperoleh skor-skor yang variasinya menyebar secara noprmal atau mengikuti distribusi normal. Parameter-parameter aitem yang diperoleh dari skor yang terdistribusi secara normal akan lebih representative dan menggambarkan estimasi yang cermat terhadap sifat aitem-aitem yang dianalisis.
            Secara tradisional, statistika menganggap jumnlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Namun secara metodologis besar-kecilnjya sampel yang representative harus di acukan pada heterogenitas populasi. Semakin heterogen populasi maka semakin banyak sampel yang di ambil. Heterogenitas populasi ini erat berkaitan dengan banyaknya cirri atau karakteristik populasi yang relevan untuk ikut dipertimbangkan.
            Banyaknya subjek yang perlu dijadikan sampel pengujian aitem dapat seratrus, dua ratus, empat ratus bahkan mungkin seribu atau beberapa ribu orang. Pada prinsipnya dalam ketrbatasan sumber daya yang ada dan mengingat pertimbangan teknik pelaksanaannya, harus tetap di usahakan untuk mengambil subjek dalam jumlah sebesar mungkin. Jumlah subjek yang terlalu sedikit akan mendatangkan keraguan mengenai distribusi skor subjek, mengenai kestabilan parameter yang diperoleh. Semakin banyak semakin baik.
            Hal ini mengingat bahwa parameter-parameter aitem akan dihasilkan oleh prosedur analisis aitem merupakan parameter yang secara kuantitatif tergantung pada karakteristik kelompok yang di gunakan sebagai sampel artinya parameter aitem yang diperoleh dari hasil analisis data pada suatu kelompok biasanya berbedadari parameter aitem yang sama apabila dihitung pada data kelompok yang lain. Parameter aitem akan semakin sensitive terhadap perbedaan yang terjadi apabila data yang digunakan berasal dari kelompok yang jumlahnya sangat sedikit atau yang merupakan kelompok pilihan. Itulah sebabnya jumlah subjek yang banyak dalam kelompok uji-coba akan memberikan rasa aman dan kepercayaan terhadap parameter aitem yang diperoleh.

Tidak ada komentar: