Carrison dalam
Alwi (2001) menyatakan bahwa empat kultur tipe budaya organisasi, yaitu :
1. Budaya
Kekuasaan (Power Culture)
Budaya kekuasaaan menunjukkan perilaku
organisasi yang bersumber pada senioritas dan kekuasaan untuk menggerakkan
orang-orang dalam organisasi. Pendekatan top-down lebih dominan daripada
pendekatan bottom-up.
2. Budaya Peran
(Role Culture)
Budaya peran meletakkan perhatian terhadap
prosedur birokrasi yang bertumpu pada aturan, peraturan-peraturan (regulations)
sebagai cara untuk menjaga stabilitas organisasi.
3. Budaya
Dukungan (Support Culture)
Budaya dukungan
menciptakan integrasi dan kontribusi dalam organisasi sehingga rasa
kebersamaan, saling menolong lebih menonjol dalam kegiatan organisasi.
4. Budaya
Prestasi (Achievement Culture)
Budaya prestasi
merupakan iklim kerja yang menciptakan peluang berprestasi bagi karyawan.
Perusahaan yang berorientasi pada kepentingan pasar memerlukan budaya dukungan
(support culture) dan budaya prestasi (achievement culture) sebagai cara
meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan. Budaya organisasi yang efektif
adalah budaya organisasi yang mengakar kuat dan dalam. Di perusahaan yang
berbudaya demikian, hampir semua individunya menganut nilai-nilai yang seragam
dan konsisten
Ada tujuh hakekat budaya organisasi, yaitu, (a)
Inovasi dan pengambilan resiko, yaitu sejauh mana para karyawan didorong agar
inovatif dan berani mengambil resiko; (b) Perhatian terhadap rinci, yaitu
sejauh mana para karyawan diharapkan memperlihatkan presisi (kecermatan),
analisis dan perhatian terhadap detail; (c) Orientasi hasil, yaitu sejauh mana
manajemen memusatkan perhatian pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang
digunakan untuk mencapai hasil tersebut; (d) Orientasi orang, yaitu sejauh mana
keputusan manajemen memperhitungkan dampak hasil-hasil pada orang yang ada di
organisasi tersebut; (e) Orientasi Tim, yaitu sejauh mana kegiatan kerja
diorganisasikan berdasar tim; (d) Keagresifan, yaitu sejauh mana orang dalam
organisasi tersebut agresif dan kompetitif; dan (f) Kemantapan, yaitu sejauh
mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo (Robbins, 2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar