Pada dasarnya perencanaan produksi
merupakan suatu proses penetapan kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi
tingkat permintaan yang diperoleh dari peramalan dan pesanan dengan tujuan
meminimalkan total biaya produksi.Perencanaan
produksi merupakan masalah apa dan berapa yang harus diproduksi serta bagaimana
dan kapan produksi harus dilaksanakan. Perusahaan umumnya sudah
menentukan mengenai apa yang diproduksi oleh alat produksi yang
dimiliki, sehingga barang yang diproduksi itu tidaklah mudah untuk diubah-ubah
selama jangka waktu tertentu. Namun
begitu ada beberapa perusahaan lain, apa yang harus diproduksi harus ditentukan
lebih dahulu (Ahyari, 2003 ).
Volume produksi adalah suatu ukuran akan berapa banyak
barang-barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan. Banyaknya barang-barang
yang akan diproduksi tidak hanya terhadap satu jenis barang saja, tetapi
meliputi banyaknya jenis barang yang dihasilkan. Jadi pengertian volume
produksi merupakan ukuran terhadap apa dan berapa banyak barang-barang yang
harus diproduksi oleh suatu perusahaan. Semakin banyak barang yang diproduksi,
baik jumlah maupun jenisnya, semakin besar volume produksinya (Hantoro, 1999).
Suatu perusahan yang telah
menentukan apa yang akan diproduksi, maka perusahaan dapat menentukan
mesin-mesin dan peralatan yang akan digunakan untuk proses produksi, dengan
adanya berbagai macam mesin dan peralatan yang digunakan maka dapat digunakan
untuk memproduksi berbagai macam produk. Perusahaan yang memproduksi barang
atau produk lebih dari satu jenis dengan menggunakan mesin, tenaga kerja dan
bahan baku yang sama, maka akan timbul masalah kombinasi produksi. Menentukan
kombinasi produk adalah menentukan jumlah dan jenis produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, menghadapi masalah ini seharusnya pihak manajemen harus dapat
menentukan jumlah masing- masing produk
sehingga dapat mempergunakan input yang ada dengan sebaik-baiknya serta
memperoleh hasil yang optimal (Ahyari, 2003).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar