Religiusitas
berasal dari bahasa latin religio
yang berarti agama; kesalehan; jiwa keagamaan. Henkten Nopel mengartikan
religiusitas sebagai keberagaman, tingkah laku keagamaan, karena religiusitas
berkaitan dengan erat dengan segala hal tentang agama (Henkten, 1994).
Dalam pengertian lain Religi berakar
dari kata religare berarti mengikat
yaitu merujukkan pada hal yang dirasakan sangat dalam, yang bersentuhan dengan
keinginan seseorang yang menumbuhkan ketaatan dan memberikan imbalan atau
mengikat seseorang dalam suatu masyarakat (Nashori, 2002).
Religiusitas secara
umum dapat dikaitkan dengan agama oleh karenanya pengertian dari religiusitas
dapat dirujukkan pada pengertian agama. Agama sendiri dapat diartikan sebagai
sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku yang
terlembagakan yang semuanya berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati
sebagai sesuatu yang paling maknawi (ultimate
meaning) (Ancok dan Suroso, 2009). Sedangkan Shihab (1992) menyatakan bahwa agama adalah ketetapan illahi
yang diwahyukan kepada Nabi-Nya utnuk menjadi pedoman manusia sementara Shihab (1992) menyimpulkan bahwa agama adalah hubungan antara
makhluk dengan khaliknya yang terwujud dalam sikap batinnya serta tampak dalam
ibadah yang dilakukan dan tercermin pula dalam sikap kesehariannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar