Soft System Methodology (SSM) dibangun oleh Peter Checkland dan dipublikasikan pada tahun
1981. SSM merupakan suatu metodologi untuk menganalisis dan pemodelan sistem yang mengintegrasikan teknologi (hard) sistem dan human soft) system. Metodologi ini sering digunakan
untuk pemodelan manajemen perubahan
dimana faktor teknologi dan manusia merupakan
bagian dari perubahan itu. Dalam memahami permasalahan dan menemukan penyelesaian yang mengkompromikan
situasi saat ini dengan kedaaan ideal
yang seharusnya, SSM menekankan pentingnya konteks keseluruhan (sistemik).
SSM memiliki tujuh tahapan sebagai
berikut :
1) Identifikasi situasi permasalahan
2)
Menggambarkan
situasi permasalahan secara terstruktur
3)
Membuat definisi awal dari sistem yang bersangkutan
4)
Membuat dan
menguji model secara konseptual konseptual
5)
Membandingkan
model yang telah dibuat dengan kenyataan
6)
Mengidentifikasi
kemungkinan perubahan
7)
Melakukan
tindakan untuk memperbaiki permasalahan
Dari tahapan diatas diketahui setelah melakukan
analisis terhadap situasi riil kemudian dilanjutkan dengan mendefinikan ”sistem” atau situasi permasalahan yang dipandang sebagai suatu
sistem. ”Sistem” disini dinyatakan sebagai root definition (definisi
dasar), yaitu merupakan sebuah kalimat yang diekspresikan
dalam bahasa alami (natural language), yang mengandung komponen- komponen
:
• Customers : pihak-pihak yang memperoleh dampak dari komponen transformation (T)
• Actors : pihak-pihak
yang memfasilitasi/melakukan T
• Transformation
: proses perubahan dari awal sampai selesai
• Weltanschauung : pandangan secara menyeluruh
yang memberi arti pada T
• Owner :
pemilik sistem; pihak yang memiliki otoritas
untuk
menghentikan T
• Environment
:
elemen-elemen
lingkungan
yang
mempengaruhi
sistem
Definisi dasar yang dibuat harus memenuhi konteks ”sebuah sistem untuk melakukan X dengan melakukan Y untuk mencapai Z”, dimana X adalah hal yang
harus dilakukan, Y adalah cara untuk melakukan dan Z adalah alasan melakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar