Mekanisme stabilisasi lempung dengan semen adalah reaksi hidrasi, pozzolanic dan sementasi. Hidrasi adalah suatu proses reaksi kimia semen yang membutuhkan air untuk membentuk media perekat.Hasil hidrasi semen akan membentuk kerangka yang keras secara terus menerus dan tidak berubah lagi (pozzolanic) yang lambat laun akan tersementasi yaitu menjadi suatu struktur yang tahan terhadap pengaruh lingkungan.Kerangka keras tersebut akan memperkuat tanah karena mengikat butiran tanah, mengisi ruang kosong (pori) antar butiran tanah, karena sifat kerangka tersebut impermiabel maka akan mampu mengurangi permeabilitas, kecenderungan untuk swelling juga menurun dan memberikan ketahanan terhadap cuaca.Reaksi ini berjalan lambat sehingga memerlukan masa rawatan tertentu.(Ghani,1991).
Hardiyatmo (2002) menyatakan stabilisasi semen adalah untuk menaikan kekuatan tanah, namun reaksi kimia yang menghasilkan kekuatan tersebut belum diketahui dengan jelas dipercaya bahwa dua proses yaitu proses primer dan sekunder.Proses primer terdiri dari hidrolisa dan hidrasi semen, untuk mengikat butiran mineral dan agregat tanah didekatnya.Proses sekunder terdiri dari reaksi antara partikel tanah dan kalsium hidroksida terbebas selama hidrasi semen.
Kebutuhan air untuk proses hidrasi adalah kurang lebih 25% berat semen (Tjorodimulyo,1996).
Stabilisasi menggunakan semen tidak tergantung pada jenis mineral tanah yang distabilisasi, sehingga kekuatan dari stabilisasi tergantung pada selimut cairan semen yang mengeras (Rollings dan Rollings,1996).
Penambahan air pada stabilisasi dengan semen mula mula akan diambil oleh tanah lempung ( karena sifat air yang dipolar yang akan tertarik oleh permukaan lempung bermuatan negatif) sehingga tanah menjadi mengembang menyebabkan bertambahnya jarak antara mineral lempung kemudian tambahan air berikutnya untuk proses hidrasi (semen menyelimuti butiran lempung dan merekatkan antar butiran baik butiran lempung maupun butiran semen sendiri) dan sebagai pelumas mineral lempung pada proses pemadatan proses yang demikian menyebabkan kebutuhan air untuk stabilisasi relatif besar.(Ghani,1991).
Rollings dan Rollings (1996) bahwa portland semen pada saat dicampur dengan tanah atau agregat akan meningkatkan kekuatan tanah karena adanya proses hidrasi pada semen portland.Keuntungan utama penggunaan semen sebagai bahan stabilisasi adalah ikatan sementasi yang kuat yang akan mengikat partikel tanah menjadi satu kesatuan yang tersementasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar