Selasa, 08 Januari 2019

Klasifikasi Teknik Prakiraan/Perkiraan/Forecasting (skripsi dan tesis)

Pada umumnya teknik prakiraan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung dari cara melihatnya, yaitu :
1. Dilihat dari sifat penyusunannya
a. Prakiraan yang subjektif, yaitu prakiraan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil prakiraan tersebut.
b. Prakiraan yang objektif, yaitu prakiraan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-metode dalam penganalisaannya.
2. Dilihat dari jangka waktu prakiraannya
a. Prakiraan jangka pendek (short term forecasting), yaitu prakiraan yang dilakukan untuk penyusunan hasil prakiraan yang jangka waktunya harian hingga setiap jam.
b. Prakiraan jangka menengah (mid term forecasting), yaitu prakiraan yang dilakukan untuk penyusunan hasil prakiraan yang jangka waktunya mingguan hingga bulanan.
c. Prakiraan jangka panjang (long term forecasting), yaitu prakiraan yang
dilakukan untuk penyusunan hasil prakiraan yang jangka waktunya tahunan atau beberapa tahun kedepan. Biasanya dapat digunakan untuk mempersiapkan ketersediaan unit pembangkitan, sistem transmisi, serta distribusi.
3. Dilihat dari sifat prakiraan yang telah disusun
a. Prakiraan kualitatif, yaitu prakiraan yang didasarkan atas kualitatif pada masa lalu. Hasil prakiraan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil prakiraan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang berfsifat intuisi, judgement atau pendapat dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya
b. Prakiraan kuantitatif, yaitu prakiraan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil prakiraan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang digunakan dalam prakiraan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil prakiraan yang berbeda, adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode tersebut, adalah baik tidaknya metode yang digunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil prakiraan dengan kenyataan yang terjadi.
Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaanatau penyimpangan yang mungkin. Prakiraan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila; adanya informasi tentang keadaan lain, informasitersebut dapat dituliskan dalam bentuk data, dan dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

Tidak ada komentar: