berbagai kebutuhan air dapat dibedakan menjadi:
1. Kebutuhan air untuk domestik
Menurut standar FAO dan Dirjen Cipta Karya (Agung Rudi PPA, 2000) kebutuhan konsumsi air domestik tergantung dari jumlah penduduk, ukuran kota dan kehilangan air. Hubungan jumlah penduduk dan kebutuhan air dapat dilihat pada tabel 2-1.
Tabel 2-1 Kisaran pemakaian air domestik berdasarkan kategori wilayah
.No
|
Kategori Kota
|
Jumlah penduduk
(jiwa)
|
Kebutuhan air bersih
(liter/orang/hari)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Kota Metropolitan
Kota Besar
Kota Sedang
Kota Kecil
Ibukota Kecamatan
|
Diatas 1 juta
500.000-1juta
100.000-500.000
20.000-100.000
Dibawah 20.000
|
190
170
150
110
100
|
Sumber : DPU-CK 1994, Tata cara rancangan distribusi jaringan air bersih.
2. Kebutuhan air untuk pelayanan umum
Kebutuhan air untuk pelayanan umum meliputi penggunaan air untuk niaga, pemerintahan, pemadam kebakaran, pendidikan, pelabuhan, terminal, industri kecil dan sebagainya. Kebutuhan air untuk pelayanan umum dapat diperkirakan dari kategori kota. Kebutuhan air untuk pelayanan umum sekitar 15 – 40%
( Agung Rudi PPA, 2000 ).
3. Kebutuhan air untuk mengganti air yang hilang
Kebutuhan air untuk mengganti air yang hilang digunakan untuk mengantisipasi kehilangan air pada sambungan pipa, retakan, katup, filter dan sebagainya. Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air diprediksi sekitar 25-30% dari kebutuhan air untuk domestik ( Agung Rudi PPA, 2000 ).
4. Kebutuhan air untuk industri
Menurut Agung Rudi PPA (2000), mengemukakan bahwa kebutuhan air untuk industri kecil dan kegiatan (aktivitas) yang tidak membutuhkan air dengan intensif termasuk kebutuhan air perkotaan, akan tetapi kebutuhan air bagi industri yang dominan dalam proses industri harus diidentifikasi tersendiri dapat dilakukan beberapa metode yaitu :
a. Metode persamaan linier.
Perhitungan kebutuhan air dengan persamaan linier dilakukan dengan menggunakan variabel-variabel berupa hal-hal yang erat kaitannya dengan kebutuhan air seperti jumlah penduduk,
b. Metode analisis berdasarkan penggunaan lahan.
Analisis kebutuhan air berdasarkan penggunaan lahan dilakukan berdasarkan luas lahan yang dipergunakan bagi kegiatan usaha ( kegiatan non domestik ) pada waktu yang ditinjau,
c. Metode analisis berdasarkan jumlah pekerja.
Metode analisis berdasarkan jumlah pekerja dilakukan melalui perhitungan kebutuhan air bagi setiap pekerja kegiatan usaha terhadap standar kebutuhan air masing-masing pekerja,
d. Metode analisis berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan.
Metode analisis berdasarkan jumlah produk yang dihasilkan dilakukan berdasarkan perhitungan besarnya kebutuhan air bagi kegiatan dan proses produksi untuk menghasilkan suatu produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar