Masalah kepuasan kerja yang terjadi dalam suatu
organisasi atau perusahaan merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian
tersendiri. Apabila kurang mendapat perhatian yang serius, akan dapat
berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan yang akhirnya dapat menghambat
pencapaian tujuan perusahaan. Kepuasan Kerja merupakan hasil persepsi para
karyawan tentang seberapa jauh pekerjaan seseorang tersebut memberikan segala
sesuatu yang dipandang penting melalui hasil kerjannya.
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka, kepuasan
karyawan mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya (Handoko, 2001:129).
Setiap individu selalu berusaha untuk bekerja dengan baik sesuai dengan
tugasnya masing-masing. Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri antara individu
yang satu dengan yang lain memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Hal ini
menunjukkan bahwa karakteristik dan jiwa emosional masing-masing individu
tidaklah sama.
Kepuasan kerja adalah Kondisi emosional karyawan
dengan adanya kesesuaian atau ketidak sesuaian antara harapan dan kenyataan.
Apabila harapan yang ada pada individu dapat terjadi atau sesuai dengan
kenyataan, maka ada kepuasan karyawan dalam bekerja. Sebaliknya bila harapan
yang diinginkan tidak sesuai dengan kenyataan, berarti karyawan tersebut merasa
tidak puas. Kepuasan kerja ini berhubungan juga dengan kinerja. Apabila
karyawan merasa puas dalam bekerja, maka akan selalu berupaya berprestasi kerja
secara optimal.
Apabila kepuasan kerja dari karyawan tercapai, maka
pada umumnya akan berpengaruh pada sikap dari karyawan yang diwujudkan dengan
tindakan positif terhadap segala pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Sehingga bagian personalia diharapkan lebih kontinyu atau terus menerus
memberikan pengawasan pada karyawan mengenai kepuasan kerja dari pada karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar