Selasa, 25 Desember 2018

Value Engineering (Rekayasa Nilai) (skripsi dan tesis)


Value engineerin(rekayasa nilai) merupakan penerapan teknik manajemen dengan menggunakan pendekatan yang sisematis untuuk mencari keseimbangan fungsional terbaik antara biaya, kehandalan dan performansi  dari sebah produk atau proyek (Zimmerman dan Hart, 1982)
Secara umum nilai dapat didefinisikan sebagai kegunaan atau  manfaat suatu barang atau jasa. Nilai dapat dirumuskan sebagai perbandingan anatara performansi yang ditampilkan suatu fungsi terhadap biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan fungsi tersebut.
Performansi merupakan keuntungan atau manfaat yang diperoleh dari fungsi-fungsi suatu produk. Biaya merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan semua fungsi yang diinginkan. Rekayasa nilai bertujuan untuk memperoleh nilai yang semaksimal mungkin dengan biaya yang seminimal mungkin (Zimmerman dan Hart, 1982).
Nilai dapat dirumuskan sebagai berikut:
Value = performansi
biaya

Value engineering menggunakan teknik tertentu dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Teknik ini terdiri dari tiga tahapan utama yaitu (Handoko, 1999)
1.      Tahap Informasi
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kebutuhan konsmen untuk mengetahui spesifikasi kerupuk palembang yang diinginkan oleh konsumen  karena sumber utama gagasan produk baru adalah pasar, atau teknologi yang telah ada. Gagasan produk baru dapat juga berasal dari observasi terhadap produk-produk sekarang, pendapat para distributor, pesaing, kondumen, penjual dan manajemen puncak
2.      Tahap Kreatifitas
Tahap kreatifitas dapat dilakukan dengan menentukan spesifikasi produk yang akan dikembangkan. Spesifikasi produk merupakan tahapan pengembangan produk dengan penilaian terhadap identifikasi kebuthan konsumen. Data-data kebutuhan konsumen dikumpulkan dalam karakteristik yang diinginkan, selanjutnya dinilai berdasarkan matrik masing-masing dengan nilai tertentu.
3.      Tahap Analisa
Tidak semua gagasan harus dikembangkan menjadi produk-produk baru. Gagasan untuk produk baru perlu memenuhi paling tidak potensi pasar, kelayakan finansial, dan kelayakan operasi. Tujuan analisis seleksi produk adalah untuk menyaring gagasan yang kurang sesuai. Untuk membantu dalam analisis seleksi produk, beberapa metode telah dikembangkan salah satunya dengan penilaian yang menyangkut suatu daftar faktor penimbang dengan setiap faktor diberi bobot.
Menurut Miles (1972), value engineering terdiri dari empat tahap. Setiap tahap harus  sudah selesai sebelum tahap berikutnya dimulai.


1.      Tahap Informasi
Pada tahap ini pencarian dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi, apa yang telah terjadi, apa faktanya, apa fakta-fakta yang berrhubungan, apa asumsinya, berapa jumlahnya, berapa biayanya. Fakta apa yang dibutuhkan dan ingin dicapai. 
2.      Tahap Analisis
Pada tahap ini sebuah keyakinan terhadap arti yang terkandung  di dalam informamsi dikembangkan. Fungsi-fuungsi dan kelompok fungsi yang dapat diselesaikan  dan dibandingkan ditentukan dan dievaluasi.
3.      Tahap Kreatifitas
Pada tahap ini semua ide pemikiran dihormati, permasalahan spesifik yang disusun pada tahap analisa digunakan oleh semua pihak secara  individual, dan semua alernatif yang mungkin dari pendekatan yang mungkin sebagai individu ditampilkan dalam sebuah daftar.
4.      Tahap Penentuan
Pada tahap ini daftar yang diperoleh dari tahap kreatifitas diteliti  satu per satu (biasanya dilakukan oleh satu orang) untuk memperoleh satu atau dua pendekatan baru yang setelah dilakukan minimasi terhadap kerugiannya akan diperoleh apa yang dibtuhkan bisnis atau

Tidak ada komentar: