Overreaction pertama kali diperkenalkan oleh Bondt dalam disertasi doktornya pada Cornell University (Amerika Serikat) tahun 1985 dengan judul Does the Stock Market Overreact to New Information? Kemudian, Bondt dan Thaler menulis artikel yang diterbitkan Journal of Finance pada 1986. Artikel berjudul Does the Stock Market Overreact merupakan tulisan klasik yang menjadi rujukan semua akademisi bila melakukan penelitian mengenai overreaction. Overreaction memberikan konsep bahwa adanya suatu anomali pada suatu periode karena saham yang memberikan positif dikenal dengan Winner Portfolio pada periode sebelumnya menjadi negatif dan memberikan tingkat pengembalian negative dikenal dengan Loser Portfolio pada periode sebelumnya menjadi positif. Bondt dan Thaler memberikan penjelasan mengenai fenomena overreaction tersebut terjadi karena informasi yang masuk ke pasar diterima oleh investor ditanggapi dan dinilai serta reaksi investor secara berlebihan untuk informasi yang sangat terbaru dan penilaian yang sangat rendah terhadap informasi yang terdahulu atau lebih awal masuk ke pasar. Reaksi investor ini dapat diperhatikan dari pergerakan harga di pasar terhadap adanya informasi yang masuk atau implikasi ekonomi atas terjadi sebuah peristiwa besar atau kecil yaitu kenaikan harga yang tajam dengan adanya informasi positif dan dengan serentak menjual sampai harga turun drastis atas informasi yang negatif.
Investor yang akan melakukan investasi di pasar modal harus dapat bereaksi dengan cepat, tepat dalam menanggapi dan menilai suatu informasi-informasi yang baru yang ada di pasar. Terdapat investor yang cenderung bersikap tidak rasional, dalam pengambilan keputusan investasi berakibat mengalami kesalahan karena hanya berdasarkan pada emosi dan pengalaman dimasa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar