Menurut ( Munawir 1995: 197, dalam Vinda Kurnia Saraswati, 2015 ) di dalam break even point terdapat beberapa asumsi-asumsi dasar, yaitu
1. Bahwa biaya harus dapat dipisahkan atau di klarifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya vaiabel dan prinsip variabelitas biaya dapat diterapkan dengan tepat. Pada prakteknya untuk memisahkan biaya tetap dengan biaya variabel dengan tepat bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah karena ada beberapa biaya yang sifatnya campuran yaitu sifat variable dan tetap.
2. Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai kapasitas penuh. Biaya tetap adalah biaya yang selalu akan terjadi walaupun perusahaan berhenti beroperasi.
3. Bahwa biaya variabel akan berubah secara proposional (sebanding) dengan perubahan volume penjualan dan adanya sinkronisasi antara produksi dan penjualan.
4. Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapapun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum.
5. Bahwa hanya ada satu barang yang diproduksi atau dijual jika lebih dari satu macam maka kombinasi komposisi penjualanya akan tetap konstan.
Sedangkan menurut (Riyanto, 2001 dalam Dewi Rakhmawati, 2008) asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point, yaitu
1. Biaya dalam perusahaan dibagi dalam golongan biaya variable dan golongan biaya tetap
2. Besarnya biaya variable secara totalitas berubah-ubah secara proposional denan volume produksi / penjualan
3. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi/ penjualan
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis
5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar