Kerapatan suatu jenis didefinisikan sebagai jumlah unit tumbuhan per unit area. Obyek yang dihitung dapat berupa seluruh atau sebagian tumbuhan, tergantung jenis dan morfologi tumbuhan yang bersangkutan. Kerapatan suatu jenis ditentukan oleh kemampuan jenisyang bersangkutan untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan tempat tumbuhnya. Atau dengan kata lain bahwa kerapatan suatu jenis ditentukan oleh faktor lingkungan, yang meliputi tapak (keadaan tempat tumbuh), tanah, kelembapan udara, suhu, api, angin, cahaya, api, topografi, serta adanya kompetisi dengan jenis lain dan hubungan dengan dengan organisme-organisme lain (binatang pemakan biji, naungan, maupun asosiasi dengan jenis lain) (Soerianeara dan Indrawan, 2005). Kerapatan selum sepenuhnya bisa menggambakan sebaran populasi dalam sebuah habitat dengan lengkap. Adakalanya dua populasi mempunyai kerapatan yang sama tapi sangat berbeda dalam sebarannya. Oleh karena itu, selain diketahui nilai kerapatan suatu jenis perlu juga diketahui sebaran jenis dalam haitat yang bersangkutan (Prihadi, 1988).
Frekuensi merpakan perbandingan banyaknya petak yang terisi oleh suatu jenis tertentu terhadap jumlah petak-petak seluruhnya, yang biasa dinyatakan dalam persen, dan merupakan ukuran dari uniformitas atau regularitas terdapatnya jenis tertentu dalam tegakan (Soerianegara dan Indrawan, 2005). Nilai Frekuensi Relatif dari suatu jenis menunjukkan persebaran jenis tersebut pada habitatnya. Jenis-jenis yang menyebar secara luas akan mempunyai jenis tersebut pada habitatnya. Jenis-jenis yang menyebar secara luas akan mempunyai nilai Frekuensi Relatif yang tinggi, dan sebaliknya jenis-jenis yang penyebarannya sempit akan mempunyai nilai Frekuensi Relatif yang rendah (Indriyanto, 2006).
Persebaran (dispersal) merupakan proses pengangkatan secara aktif (dinamis). Persebaran biji mempunyai 2 tujuan pokok, yaitu untuk mempertahankan jenis dan untuk mengembangkan atau memperluas areal jenis, (Van der Pijl, 1990). Pengetahuan tentang persebaran tumbuhan perlu diketahui yang lebih besar dari pada rata-rata kerapatan jenis per unit area (Ludwig dan Reynolds, 1988).
Persebaran suatu makhluk (dalam hal ini tumbuhan) menurut Radjiman (1990) dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya :
- Kemampuan tumbuhan untuk menghasilkan individu, baik secara vegetatif maupun generatif, dan daya tumbuh.
- Cara pemencaran dan tuntutan terhadap lingkungan.
- Faktor yang menghambat dan mendukung.
- Daya adaptasi tumbuhan terhadap lingkungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar