Minggu, 08 April 2018

Aspek Dalam Kualitas Pelayanan (skripsi dan tesis)

Menurut Tjiptono dan Chandra (2016)  bahwa aspek dalam kualitas pelayanan dapat diuraikan sebagai berikut:
  1. Reliabilitas terdapat dua aspek utama, yaitu konsistensi kerja (performance) dan dapat dipercaya (dependability). Ini berarti perusahaan mampu menyampaikan jasanya dengan benar sejak awal, memenuhi janji dengan akurat dan handal (misal menyampaikan jasa sesuai jadwal yang telah disepakati), menyimpan data, dan mengirim tagihan dengan benar.
  2. Responsivitas atau daya tanggap adalah kesediaan dan kesiapan karyawan untuk membantu pelanggan dan menyampaikan jasa dengan cepat. Beberapa contohnya adalah ketepatan waktu bekerja, pengiriman slip transaksi dengan cepat, kecepatan dalam menghubungi kembali pelanggan, dan penyampaian layanan dengan cepat.
  3. Kompetensi adalah penguasaan keterampilan dan pengetahuan untuk dapat menyampaikan jasa sesuai kebutuhan pelanggan. Termasuk didalamnya yaitu pengetahuan dan keterampilan karyawan, pengetahuan dan keterampilan personil dukungan operasional, dan kapabilitas riset organisasi.
  4. Akses meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui dan kemudahan kontak. Ini berarti lokasi fasilitas mudah dijangkau, waktu menunggu tidak lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi (misal telepon, surat, email, dan lain-lain), dan jam operasional nyaman.
  5. Kesopanan meliputi sikap santun, respek dan keramahan karyawan kontak (misal customer service, bell person, dan operator telepon).
  6. Komunikasi adalah menyampaikan informasi kepada pelangan dalam bahasa yang mudah dimengerti dan mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Termasuk penjelasan mengenai layanan yang ditawarkan, biaya jasa, trade-off antara jasa dan biaya, dan proses penanganan masalah yang mungkin timbul.
  7. Kredibilitas merupakan sifat jujur dan dapat dipercaya. Ini mencakup nama dan reputasi perusahaan, karakter pribadi karyawan, dan interaksi dengan pelanggan.
  8. Keamanan adalah bebas dari bahaya dan resiko. Termasuk kemanan secara fisik, finansial, privasi, dan kerahasiaan.
  9. Kemampuan Memahami Pelanggan adalah berupaya memahami kebutuhan pelanggan, memberikan perhatian individual, dan mengenal pelanggan regular.
  10. Bukti Fisik meliputi tampilan fisik, peralatan dan bahan komunikasi perusahaan (contoh kartu bisnis, kop surat, dan lain-lain).
Teori lain mengenai aspek dalam kualitas pelayanan  dikemukakan oleh Parasuraman, Berry dan Zeithaml (2001) dalam Astuti (2016) dan Yulianto (2016). Dimana dalam teori tersebut menyebutkan bahwa dimensi dalam kualitas pelayanan melalui konsep SERVQUAL memformulasikan 5 dimensi yaitu tangible, andal (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance) dan empathy.
  1. Dimensi Tangible (wujud/tampilan), adalah dimensi mutu pelayanan yang berupa wujud/tampilan melalui fisik, perlengkapan, penampilan karyawan, dan peralatan komunikasi. Servis tidak dapat dilihat, tidak dapat dicium dan tak dapat diraba maka aspek tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap pelayanan. Pelanggan akan menggunakan indera penglihatan untuk menilai kualitas pelayanan.
  1. Dimensi Reliability (keandalan), adalah dimensi mutu pelayanan yang berupa kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai janji yang ditawarkan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal dan akurat. Dalam pelayanan jasa dapat meliputi : kecepatan pelayanan, ketepatan pelayanan dan kelancaran pelayanan. Dimensi ini sering dipersepsikan dimensi paling penting bagi pelanggan industri jasa.
  2. Dimensi Responsiveness (ketanggapan), adalah dimensi mutu pelayanan yang berupa kemauan pihak pemberi pelayanan untuk memberikan informasi dan membantu merespon kebutuhan atau keinginan konsumen dengan segera. Dimensi ini dinamis dimana harapan pelanggan terhadap kecepatan pelayanan cenderung naik dari waktu ke waktu. Kepuasan terhadap dimensi ini adalah berdasarkan persepsi bukan aktual, karena persepsi mengandung aspek psikologis maka faktor komunikasi dan situasi fisik di sekeliling pelanggan yang menerima pelayanan merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi penilaian pelanggan.
  3. Dimensi Assurance (jaminan), adalah dimensi mutu pelayanan yang berupa adanya jaminan yang mencakup pengetahuan dan ketrampilan petugas, kesopanan dan keramahan petugas, kemampuan petugas dalam berkomunikasi, sifat dapat dipercaya dan adanya jaminan keamanan.
  4. Dimensi Empathy adalah dimensi mutu pelayanan yang berupa pemberian perhatian yang sungguh-sungguh dari pemberi pelayanan kepada konsumen secara individual.
Lima dimensi mutu tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, dimana pelanggan akan mempersepsikan pelayanan yang telah diterima sebagai pelayanan yang bermutu dan sesuai dengan harapannya.
Menurut Tjiptono (2015) kualitas total suatu jasa terdiri atas tiga komponen utama, yaitu :
  1. Technical Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas output (keluaran) dengan jasa yang diterima pelanggan. Technical quality dapat diperinci lagi menjadi :
    1. Search quality, yaitu kualitas yang dapat dievaluasi pelanggan sebelum membeli, seperti : harga.
    2. Experience quality, yaitu kualitas yang hanya bisa dievaluasi pelanggan setelah membeli atau mengkonsumsi jasa, contoh: ketepatan waktu, kecepatan pelayanan.
    3. Credence quality, yaitu kualitas yang sukar dievaluasi pelanggan meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa.
  2. Functional quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas cara penyampaian suatu jasa.
  3. Corporate image, yaitu profil, citra umum, dan daya tarik khusus suatu perusahaan.

Tidak ada komentar: