Unsur-unsur laporan keuangan adalah sebagai berikut (IAI, 2009):
a.
Neraca
Neraca (Balaced
Sheet) adalah laporan keuangan yang memperlihatkan jumlah dari aset,
hutang, dan ekuitas pemilik usaha pada saat tertentu. Neraca disebut pula dengan
laporan posisi keuangan (statement of
financial) atau laporan kondisi keuangan (statement of financial conditian). Neraca memperlihatkan
sumber-sumser daya finasial yang dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan
serta klim-klim umber daya tersebut. Posisi keuangan sebuah perusahaan meliputi
sumber-sumber daya ekomominya (aset), kewajiban-kewajiban ekonominya (hutang),
ekuitas pemengan saham dan hubunganya satu sama lain pada tanggal tertentu.
Penggolongan neraca terdiri atas aset, hutang, dan ekuitas (Baridwan, 2004).
1 Aset
Aset dikelompokan menjadi:
1)
Aset Lancar
Aset lancar adalah uang kas dan aset-aset lainnya atau sumber yang
diharapkan akan direalisasi menjadi uang
kas atau dijual atau dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal atau
dalam waktu satu tahun.
Elemen-elemen yang termasuk dalam golongan aset lancar yaitu:
a) Kas yang tersedia untuk
usaha sekarang
b) Surat -
surat berharga
c) Piutang dagang dan
piutang wesel
d) Sediaan
e) Biaya dibayar dimuka
2)
Investasi Jangka Panjang
Invastasi jangka panjang merupakan pernyertaan di perusahaan lain
dalam jangka panjang baik untuk memperoleh pendapatan tetap (berupa bunga), dan
pendapatan tidak tetap (berupa deviden) maupun untuk menguasai perusahaan lain.
Seperti aset lancet, investasi jangka panjang juga merupakan sumber ekomomik
yang dapat direalisasikan menjadi kas. Akan tetapi, pencairannya menjadi kas
diharapkan tidak dalam satu tahun. Pernyertaan jangka panjang biasanya
dilakukan dalam surat-surat berharga seperti saham, obligsi dan wesel jangka panjang.
3)
Aset Tetap Berwujud
Aset tetap didefinisi oleh IAI dalam PSAK ( No. 16, 2009) sebagai
aset berwujud yang: (1) dimiliki untuk memproduksi atau menyediaka barang atau
jasa, dan (2) diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Termasuk dalam aset tetap antara lain tanah, gedung-gedung, mesih dan
alat-alat, perabot, kendaraan, dan lain-lain. Aset tetap selain tanah sebaiknya
disusutkan setiap tahun. Proses penyususutan tersebut disebut depresiasi. Cara mencantumkan di dalam neraca
dengan mengurutkan sesuai kekekalannya atau dimulai dari yang paling tetap
(paling panjang umurnya), disusul yang palin pendek umurnya. Untuk aset yang
didepresiasi, maka dineraca harus ditunjukan harga perolehan dan akumulasi
depresiasinya.
4)
Aset Tetap Tidak Berwujud
Aset tetap tidak berwujud adalah aset non moneter yang dapat
diidefinisikan dan tidak memiliki wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan
dalam menghasilkan atau menyerahkan barang dan jasa, disewakan kepada pihak
lainnya, atau tujuan administrasi. Aset tersebut seperti goodwill, hak paten, merek dagang, hak cipta dan lain-lain.
5)
Aset Lain- Lian
Aset lain-lain adalah aset-aset yang tidak bias dikelompokan ke
dalam aset yang diterangkan sebelunnya. Misalnya adalah bangunan dalam
pengerjaan, uang muka pada pejabat perusahaan dan lain-lain.
2.
Hutang
Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul dimasa
yang akan datang yang disebabkan oleh kewjiban-kewajiban disaat sekarang dari
suatu badan usaha yang dipenuhi dengan mentransfer aset atau memberikan jasa kepada
badan usah lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang
sudah lalu.
Yang termasuk kedalam kelompok hutang antara lain:
1)
Hutang Lancar
Hutang lancar atau utang jangka pendek adalah utang-utang yang
pelunasanya akan memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan dalam
aset lancar atau dengan menimbulkan suatu hutang baru. Hutang lancar
diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu satu periode. Yang termasuk
dalam hutang lancar adalah:
a)
Hutang dagang
b)
Hutang wesel
c)
Taksiran utang pajak
d)
Hutang biaya
e)
Hutang-hutang yang akan dibayar
dalam waktu 12 bulan
2)
Pendapatan yang Diterima di muka
Yang dilaporkan dalam judul ini adalah penerimaan-penerimaan yang
tidak merupakan pendapatan untuk periode yang bersangkutan.
Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap dilaporkan sebagai pendapatan akan
diterima dimuka sampai saat di mana penerimaan tidak dapat diakui sebagai
pendapatan.
3)
Hutang Jangka Panjang
Yang termasuk dalam hutang jangka panjang adalah hutang –hutang yang
pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber yang digolongkan sebagai aset
lancar, misalnya hutang obligasi, hutang
wesel jangka
panjang dan lain-lain hutang yang sifatnya sama. Bagian dari hutang jangka
panjang yang jatuh tempo dan akan dilunasi dalam waktu 12 bulan dan mengunakan
sumber-sumber aset lancar akan dilaporkan dalam hutang lancar.
3.
Ekuitas
Ekuitas adalah hak milik sisa (residual
interest) dalam aset suatu badan usaha yang trsisa sudah dikuragi hutang.
Ekuitas dicantumkan di neraca di bawah hutang. Ekuitas pada hakikatnya merupakan
hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aset) perusahaan. Besarnya hak pemilik
sama dengan aset bersih perusahaan, yaitu selisih antara aset dan hutang.
Dengan demikian jumlah modal merupakan sisa yaitu hak atas aset setelah
dikurangi utang kepada kreditor.
Dalam perusahaan perseorangan, ekuitas ditunjukan dalam satu
rekening yang diberi nama ekuitas. Dalam perusahaan yang berberntuk firma,
ekuitas ditunjukan dalam rekening ekuitas masing-masing anggota. Dalam perusahaan
berbentuk perseorangan ditunjukan dengan akun ekuitas yang terdiri dari beberpa
elemen yang terdiri dari: modal disetor, laba tidak dibagi, modal penilaian
kembali, modal sumbangan, modal lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar