Preferensi merupakan nilai-nilai bagi
konsumen yang diperhatikan dalam menentukan sebuah pilihan. Dalam kaitan dengan
preferensi ini, maka konsumen akan menggunakan harapannya sebagai standar dan
acuan. Dengan demikian, harapan konsumenlah yang melatarbelakangi mengapa
beberapa produk pada segmen yang sama dapat dinilai berbeda oleh konsumennya.
Dalam kontek preferensi merek oleh
konsumen, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan konsumen tentang
apa yang akan diterimanya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya preferensi merek bagi konsumen mencakup penilaian atau
keinginan terbaik dari konsumen terhadap banyak ragam pilihan produk sejenis.
Penelitian terdahulu yang pernah
dilakukan oleh saudara Franky Sitepu (2008) dengan judul Theses “Consumer's Preferences Analysis in Buying
Motorcycle in Bekasi”. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa :
“Perceptions embedded in the minds of
respondents to the Honda is economical or fuel efficient, strong / durable, high quality, reasonable
price, good after-sale price, spare parts / spare parts are appropriate /
reasonable. Perceptions of Yamaha motorcycles is
the image of young, good design, advertising and attractive attributes of its
ads seen everywhere. While the Suzuki brand is perceived by respondents as
high-tech motor and get ahead in innovation.”
Atau dapat diterjemahkan
:
"Persepsi tertanam dalam benak
responden terhadap sepeda motor merek
Honda adalah ekonomis atau bahan bakar yang efisien, kuat / tahan lama,
kualitas tinggi, harga terjangkau, baik harga purna jual, suku cadang / suku
cadang yang tepat / wajar. Persepsi sepeda motor Yamaha adalah citra muda,
desain yang baik, iklan dan atribut menarik iklannya terlihat di mana-mana.
Sedangkan merek Suzuki dirasakan oleh responden sebagai motor berteknologi
tinggi dan maju dalam inovasi. "
Dengan demikian merek
memegang peranan penting terhadap persepsi konsumen dalam menentukan pilihan
produk sejenis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar