Konsep
5-S pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan penataan,
kebersihan, dan kedisiplinan di tempat kerja. Dengan menerapkan prinsip “A place for everything, and everything in
this place”, maka setiap anggota organisasi dibiasakan bekerja dalam
lingkungan kerja dengan standar tempat yang jelas (Hirano, 1993). Konsep 5-S
yang merupakan bagian dari konsep kaizen memiliki
arti penyempurnaan yang berkesinambungan baik dalam kehidupan pribadi, dalam
keluarga, lingkungan sosial maupun di tempat kerja (Imai, 2001).
Konsep
5-S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya
secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib, maka kemudahan
bekerja perorangan dapat diciptakan. Dengan kemudahan bekerja ini, empat bidang
sasaran pokok industri yang meliputi efisiensi kerja, produktivitas kerja,
kualitas kerja, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dipenuhi. Pemenuhan
bidang sasaran pokok ini merupakan syarat bagi industri dalam bertumbuh kembang
secara wajar. Manfaatnya jelas bukan saja bagi perusahaan, namun juga bagi
karyawan (Kristianto, 1995).
2.7.1
Seiri (Pemilahan)
Berarti
mengatur segala sesuatu, memilah sesuai dengan aturan dan prinsip yang
tertentu. Ini artinya membedakan antara yang diperlukan dengan yang tidak
diperlukan. Membuang yang tidak diperlukan dan mencari penyebab-penyebabnya
serta menghilangkan penyebabnya sehingga tidak menimbulkan masalah.
2.7.2
Seiton (Penataan)
Berarti
menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar sehingga
dapat dipergunakan dalam keadaan mendesak. Ini juga cara untuk menghilangkan
waktu proses pencarian. Jika sesuatu disimpan di tempatnya demi mutu dan
keamanan, berarti perusahaan memiliki tempat kerja yang rapi.
2.7.3
Seiso (Pembersihan)
Istilh
ini brarti membersihkan barang-barang sehingga menjadi bersih. Ini artinya
membersihkan sampah, kotoran, dan benda-benda asing serta membersihkan segala
sesuatu. Pembersihan sebagai pemeriksaan terhadap tempat kerja dan yang tidak
memiliki cacat dan cela.
2.7.4
Seiketsu (Pemantapan)
Ini
berarti terus menerus dan secara berulang-ulang melakukan pemeliharaan,
pemilahan, dan pembersihan. Dengan demikian, pemantapan mencakup kebersihan
pribadi, dan kebersihan lingkungan.
2.7.5
Shitsuke (Pembiasaan)
Istilah
ini berarti pelatihan dan kemampuan untuk melakukan apa ingin perusahaan
lakukan meskipun itu sulit dilakukan. Pelatihan dan kemampuan untuk melakukan
sesuatu secara benar. Tujuannya untuk menciptakan tempat kerja dengan kebiasaan
dan perilaku yang baik. Dengan mengajarkan setiap pegawai apa yang harus
dilakukan dan memerintahkan setiap orang untuk melaksanakannya, maka kebiasaan
buruk akan terbuang dan kebiasaan baik akan terbentuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar