Basque berasal dari nama seorang
tokoh yang berasal dari daerah tersebut, Vascones, yang telah ribuan tahun
mendiami Pegunungan Pyrenees, sekitar Teluk Biscay di utara Spanyol dan selatan Perancis. Mereka merupakan kelompok etnis tertua
yang masih hidup di Eropa. Suku Basque merupakan suku memiliki sejarah heroik
yang panjang, mereka tidak pernah dikalahkan oleh bangsa Moor, Visigoth,
Normandia, maupun Frank. Namun semua ini berubah ketika Kastilia (kerajaan Spanyol) menyerang dan menaklukkan wilayah
Basque pada tahun 1500-an sehingga menyebabkan wilayah Basque mengalami
perpecahan, bagian selatan Basque menjadi milik Spanyol dan bagian utaranya
menjadi milik Perancis.[1]
Pasca era perang saudara di Spanyol
tahun 1939, suku Basque mengalami diskrimasi identitas oleh pemerintah Spanyol,
dimana Jendral Franco dan partai fasisnya ingin menghilangkan heterogenitas
yang ada di Spanyol. Mulai dari pelarangan penggunaan bahasa selain bahasa Spanyol, penghapusan semua hak-hak otonomi
politik dan ekonomi disetiap daerah. Sebagai Suku Basque, mereka menolak untuk
menghapus identitasnya, yaitu Bahasa Euskara. Mereka terus melancarkan
pemberontaakan sejak diktator Franco melarang penggunaan di luar bahasa
Castilla. Beragam cara yang mereka lakukan, bahkan dengan melakukan serangkaian
aksi teror yang meresahkan masyarakat luas, namun itu semua demi bahasa ibu.
Suku Basque pada umumnya terletak
didaerah pegunungan Pyreness, dimana Wilayah Basque terdiri dari tujuh provinsi,
dimana tiga provinsi bagian utara menjadi bagian selatan Perancis; Lapurdi,
Nafarroa Beherea, dan Zuberoa, dan empat provinsi selatan Basque menjadi bagian utara Spanyol; Bizkaia,
Araba/Alava, Gipuzkoa, dan Navarre. Secara politik wilayah Basque di Spanyol
merupakan wilayah otonomi yang mempunyai penghasilan yang cukup besar ketimbang
wilayah lain. Selain itu, Wilayah Basque di Spanyol juga memiliki sektor
perpajakan, media, dan keamanan tersendiri, dalam hal ini polisi. Wilayah
Basque juga merupakan wilayah industry dan pertanian.[2]
Pergerakan
nasionalisme
Basque hadir sebagai fenomena yang terbentuk oleh mata rantai kehidupan
masyarakat urban, modernitas, kaum borjuis, dan masyarakat industri. Pergerakan
nasionalisme Basque muncul di kota Bilbao-Spanyol pada akhir abad ke Sembilan
belas pada kondisi laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, imigrasi
besar-besaran, dan kekerasan sosial. Euskadi Ta Askatasuna (ETA) atau dalam
bahasa Inggris berarti Basque Fatherland
and Liberty[3] atau Tanah Air Basque dan Kemerdekaan
adalah kelompok separatis asal daerah Basque yang terletak di Utara Spanyol dan
Selatan Perancis. Organisasi ini bertujuan untuk membentuk negara Basque yang
merdeka. ETA berawal dari sebuah grup diskusi yang dibentuk oleh mahasiswa-mahasiswa
asal Basque pada tahun 1952 di Universitas Deusto di Bilbao yang menjadikan
usaha untuk menentang pemerintahan diktator dari Jendral Francisco Franco yang,
sebagai isu utama dari grup diskusi tersebut. Akhirnya pada tahun 1959 pada
tanggal 31 Juli 1959 dibentuklah ETA sebagai kelompok perlawanan rakyat Basque[4].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar