Senin, 12 Desember 2016

Formulasi dan bentuk umum linier programming (skripsi dan tesis)


            Dalam model LP dikenal dua macam fungsi, yaitu: fungsi tujuan dan fungsi batasan. Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan tujuan/sasaran yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber daya-sumber daya, untuk memperoleh keuntungan maksimal atau biaya minimal. Sedangkan fungsi batasan merupakan bentuk penyajian secara matematis batasan-batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan.
            Masalah keputusan yang sering dihadapi adalah alokasi optimum sumber daya terbatas yang ditunjukkan sebagai maksimasi keuntungan atau minimasi biaya. Setelah masalah diidentifikasi, tujuan/sasaran yang ingin dicapai ditetapkan, langkah selanjutnya adalah formulasi model matematis yang meliputi tiga tahap berikut :
1.  Menentukan variabel keputusan (unsur-unsur dalam persoalan yang dapat dikendalikan)
2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier dari variabel keputusan.
3.  Menentukan batasan masalah
            Dalam pembahasan model Linier Programing digunakan simbol-simbol sebagai berikut:
m      : macam batasan-batasan sumber atau fasilitas yang tersedia
n       : macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas tersebut
i        : nomor setiap macam sumber atau fasilitas yang tersedia (i: 1,2,3,…n)
j        : nomor setiap macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas yang tersedia (j: 1,2,…n)
Xj     : tingkat kegiatan ke j (j: 1,2,…n)
aij      : banyak sumber i yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit keluaran atau output kegiatan (i: 1,2,3,…m) dan (j: 1,2,…n)
bi      : banyak sumber i yang tersedia untuk dialokasikan kesetiap unit kegiatan (i: 1,2,3,…m)
Z       : nilai yang dioptimalkan (maksimum atau minimum)
Ci      : kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan (Xj)
            Dengan satu satuan (unit) atau merupakan sumbangan setiap satuan keluaran kegiatan terhadap nilai Z. Keseluruhan simbol-simbol diatas saelanjutnya disusun kedalam bentuk tabel standart LP seperti pada table dibawah ini :
Kegiatan Sumber
Pemakaian sumber per unit kegiatan
 1         2         3         4      .    .    .     n
Kapasitas sumber
1
2
3
.
.
.
M
   a11      a12      a13     a14     .    .    .    n1n
   a21         a22      a23     a24     .    .    .    n2n
    a31      a32      a33     a34     .    .    .    a3n
    .          .         .        .       .     .    .      .
    .         .          .        .       .      .    .      .
    .         .          .        .       .      .     .     .
  am1   am2   am3    am4   .      .     . amn  

b1
b2
b3
.
.
.
bm
Z pertambahan tiap
 unit tingkat kegiatan
 
  C1      C2      C3     C4    .       .    .    Cn

  X1      X2       X3      X4    .     .     .     Xn

Tabel 2.1. Tabel data untuk model linier Programing
            Atas dasar tabel diatas kemudian dapat disusun model matematis yang dapat digunakan untuk mengemukakan suatu permasalahan LP sebagai berikut :
Ø   Fungsi Tujuan
Maksimum (minimum) Z = C1X1+C2X2+C3X3+C4X4+…+CnXn
Ø   Batasan-batasan
a11X1+a12X2+a13X3+a14X4+……+a1nXn  (  ) b1
a21X1+a22X2+a23X3+a24X4+…   +a2nXn   (  )  b2
.
.
.
Am1X1+am2X2+am3X3+am4X4+…..+amnXn  ( )  bm
Dan
            Asumsi-asumsi dalam linier programming
                     1.  Propotionality
                           Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber daya yang tersedia akan berubah secara sebanding  (proporsional) dengan perubahan tingkat kegiatan.
                     2.  Addivity
                           Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi atau dianggap bahwa kenaikan dari fungsi tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambah tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
                     3.  Divisibility
                           Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan.
                     4.  Deternimistic (Certainty)
                           Asumsi ini menyatakan  bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP dapat diperkirakan dengan pasti meskipun jarang dengan tepat.

Tidak ada komentar: