Suatu perusahaan memerlukan
sumber daya yang akan digunakan untuk memproduksi barang. Sumber daya tersebut
berupa bahan mentah, bahan pendukung, mesin-mesin, tenaga kerja, peralatan
pendukung dan lain-lain. Tiap-tiap perusahaan tentu saja akan mempunyai jumlah
dan jenis sumber-sumber produksi yang berbeda satu sama lain.
Faktor yang menjadi kendala
dalam proses produksi yang mempengaruhi penentuan volume produksi dan tingkat
kombinasi produksi optimal antara lain :
a. Kapasitas bahan baku
Dengan tersedianya bahan baku dalam perusahaan,
maka perusahaan dapat melakukan produksi dan besarnya jumlah kapasitas bahan baku dapat mempengaruhi
tingkat produksi yang optimal. Apabila kapasitas bahan baku yang tersedia cukup besar, maka
perusahaan dapat memperoleh luas produksi yang lebih besar pula. Sebaliknya
apabila jumlah kapasitas bahan baku
yang tersedia relatif kecil maka perusahaan akan memperoleh luas produksi yang
lebih kecil pula.
b. Kapasitas mesin
Kapasitas mesin yang dimiliki
oleh perusahaan dapat mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan selama
produksi. Meskipun bahan baku
yang tersedia cukup besar jumlahnya, namun apabila kapasitas mesin yang
tersedia kurang mencukupi untuk memproses bahan baku tersebut, maka tingkat output yang
dihasilkannya pun relatif kecil.
c. Jumlah tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja dalam
perusahaan sangat diperlukan guna pelaksanaan produksi, karena tenaga kerja
yang tersedia baik jumlah maupun mutunya sangat menentukan luas perusahaan
dalam suatu perusahaan. Perusahaan tidak mungkin melakukan proses produksi
melebihi dari kemampuan jumlah tenaga kerja yang dimilikinya.
d.
Batasan permintaan
Batasan
permintaan merupakan dasar pedoman bagi
perusahaan untuk menentukan luas produksi. Dalam hal ini, batasan
permintaan ditentukan melalui peramalan dengan menggunakan data produksi
sebelumnya yang diolah dengan bantuan program Q.S 3.0. Dalam melakukan
perhitungan peramalan tersebut , terdapat sepuluh metode yang dapat digunakan
kemudian akan dicari MAD terkecil. Peramalan adalah suatu perkiraan atau dugaan
suatu peristiwa/kejadian pada masa yang akan datang sebagai bagian dari
integral aktivitas pengambilan keputusan. Dalam melakukan peramalan dapat
dilakukan dengan dua teknik, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Metode
kuantitatif meliputi metode deret berkala ( time
series ) dan metode kausal. Yang mana metode time series memprediksi masa yang akan datang berdasarkan data masa
lalu untuk menentukan pola masa lalu dan mengekstrapolasi pola tersebut untuk
masa yang akan datang. Sedangkan metode kausal mengasumsikan faktor yang
diramal memiliki hubungan sebab akibat terhadap beberapa variable independent, sehingga pada akhirnya dapat menentukan
hubungan antar faktor dan menggunakan hubungan tersebut untuk meramal
nilai-nilai variable independent.
Metode
time series menggambarkan berbagai
gerakan yang terjadi pada sederetan data pada waktu tertentu. Langkah penting
dalam memilih metode time series
adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data. Pola data dapat dibedakan
menjadi empat jenis siklus dan trend (Makridarkis
dan Wheelwright, 1983), yaitu :
1. Pola horizontal, terjadi bilamana nilai
data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata konstan. Contoh, suatu produk yang
permintaannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu.
2.
Pola
musiman, terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman. Contoh permintaan es krim, jas hujan, dan lain sebagainya.
3.
Pola silkus, terjadi bilamana
datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti siklus bisnis.
4.
Pola trend, terjadi bilaman
terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data.
Dilihat dari sifat
penyusunnya peramalan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu :
1.
Peramalan subyektif, peramalan yang
didasarkan pada intuisi dari orang yang menggunakannya. Dalam hal ini pandangan
orang yang menyusun sangat menentukan baik tidaknya ramalan tersebut.
2.
Peramalan obyektif, terdiri dari dua
sebagai berikut :
a.
Peramalan kualitatif, peramalan yang
didasarkan pada data kualitatif pada masa yang lalu. Hasil peramalan sangat
tergantung pada orang yang menyusunnya karena permasalahan dibuat berdasarkan
pemikiran intuisi, pendapat dan pengetahuan serta pengalaman penyusun dan
biasanya peramalan kualitatif didasarkan hasil penyelidikan.
b.
Peramalan kuantitatif, peramalan yang
didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat
tergantung pada metode yang digunakan dalam peramalan tersebut. Metode yang
baik adalah metode yang memberikan nilai penyimpangan terkecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar