Rabu, 16 November 2016

Syarat-Syarat Jual Beli Tanah Pertanian (Skripsi dan Tesis)


Jual beli tanah pertanian dapat dilakukan oleh para pihak jika telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut harus dipenuhi oleh para pihak agar jual beli menjadi sah menurut hukum. Syarat jual beli tanah pertanian dibagi 2 yaitu syarat umum dan syarat khusus.
Syarat umum adalah syarat yang harus dipenuhi dalam jual beli tanah pada umumnya. Syarat umum ini tidak hanya harus ada dalam jual beli tanah pertanian saja tetapi berlaku juga dalam jual beli tanah non-pertanian.
1.      Syarat-syarat Umum Jual Beli Tanah Pertanian
Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi di dalam melakukan jual beli tanah pertanian antara lain :
a.       Tanah pertanian tidak dalam sengketa.
b.      Tanah pertanian yang akan diperjual-belikan tersebut milik penjual.
c.       Tanah pertanian tersebut tidak dibebani hak tanggungan.
d.      Jual beli tanah pertanian tersebut harus dengan persetujuan dari pasangannya jika penjual sudah menikah.
e.       Jual beli tanah pertanian tersebut harus ada surat kuasa jika salah satu pihak atau para pihak mengkuasakan jual beli tersebut kepada orang lain.
2.      Syarat-syarat Khusus Jual Beli Tanah Pertanian
Syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi di dalam melakukan jual beli tanah pertanian antara lain :
a.       Jual beli tanah pertanian tidak boleh dilakukan jika pemilikan tanah pertanian tersebut menyebabkan pemilik tanah pertanian yang baru menjadi pemegang hak atas tanah yang melebihi maksimum penguasaan tanah menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.      Jual beli tanah pertanian tidak boleh dilakukan jika pemilikan tanah pertanian tersebut menyebabkan pemilik tanah pertanian yang baru menjadi pemegang hak atas tanah absentee menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan ini ada pengecualiannya yaitu :
1)      Jual beli tanah pertanian dapat dilakukan secara absentee jika tempat tinggal pembeli tanah tersebut memungkinkan pembeli tanah untuk mengerjakan tanahnya secara efesien.
2)      Bagi Pegawai Negeri dan ABRI boleh membeli tanah pertanian secara absentee dalam jangka waktu 2 tahun menjelang pensiun seluas 2/5 hektar.
c.       Jual beli tanah pertanian tidak boleh dilakukan jika jual beli tersebut menyebabkan bertambahnya jumlah pemilik tanah pertanian yang kurang dari 2 hektar.
d.      Pembeli tanah pertanian tidak akan menelantarkan tanah pertaniannya.
Alasan diberlakukannya pelarangan jual beli tanah pertanian tersebut adalah untuk mewujudkan adanya prinsip bahwa setiap orang dan badan hukum yang mempunyai sesuatu hak atas tanah pertanian pada asasnya diwajibkan mengerjakan atau mengusahakannya sendiri secara aktif dengan mencegah cara-cara pemerasan.

Tidak ada komentar: