Rivai
(2009 : 331) mengungkapkan “sebelum memilih seseorang untuk melakukan
pekerjaan, langkah pertama yang harus diambil adalah menentukan mutu pelamar”.
Dalam sebuah organisasi, perusahaan atau institusi dalam hal ini organisasi
pendidikan seperti Balai Diklat Transportasi Darat Tegal tentunya dalam proses
penyeleksian seorang pengajar adanya kompetensi menjadi salah satu hal yang
sangat urgen. Hal ini tentunya terkait dengan aspek sustainable untuk organisasi kedepannya.
Rivai
(2009 : 331) juga menambahkan bahwa mutu pelamar
“secara tradisional dilakukan melalui proses yang disebut analisis pekerjaan
dimana deskripsi kerja dipelajari secara menyeluruh dan mutu pribadi yang
diperlukan untuk memenuhi persyaratan yang dikenakan pada calon pekerja”.
Dengan demikian, perusahaan atau organisasi akan memiliki pertimbangan yang
sangat mendasar terkait dengan calon karyawan atau tenaga kerja apakah ia layak
untuk melakukan serangkaian kerja atau planning yang telah direncanakan oleh
organisasi.
Rivai
(2009 : 331) mengungkapkan “setelah mendapat ganbaran yang jelas terhadap kunci
dari criteria kinerja dari pekerjaan itu, langkah berikutnya adalah mengenal
mutu perorangan yang akan memungkinkan mereka untuk memperlihatkan kinerja yang
diperlukan perusahaan”.
Secara
definitive menurut “Oxford Advanced Learner’s Dictionary (2000), “Competency is a skill that you need in a
particular job for particular task”, Kompetensi adalah keterampilan yang
dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu.
Uno
(2008 :64) berpendapat pada bukunya “Profesi Kependidikan”, Kompetensi guru
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan
pendidikan di sekolah, namun kompetensi guru tidak berdiri sendiri, tetapi
dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan, pengalaman dan lamanya
mengajar. Kompetensi professional seorang guru adalah seperangkat kemampuan
yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas
mengajarnya dengan berhasil.
Selanjutnya
Uno (2008 : 37) menjelaskan bahwa guru
adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik,
mengajar, dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada
akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses
pendidikan. Pendapat Sudiarto dalam Uno (2008 : 68) bahwa kompetensi guru professional menuntut dirinya
sebagai guru agar mampu menganalisis, mendiagnosis,
dan memprognosis situasi pendidikan.
Dalam
pengertian aspek manajemen secara umum Robbin (2011 : 473) mendefinisikan bahwa
kompetensi adalah “Competence is
technical and interpersonal knowledge and skills” setidaknya pendapat
Profesor Stphen Robbin lebih menekankan pada kemampuan atau kecakapan secara
teknikal, kemampuan inter personal, jadi lebih sprsifiknya adalah kemampuan itu
bisa dalam bentuk soft skill dan hard skill.
Rivai,
(2009 : 333) kompetensi umum yang muncul yang memberikan peningkatan bidang
usaha, teknik, professional, penjualan, pelayanan dan peranan manajerial
terdiri dari enam kelompok yang berbeda antara lain :
1.
Pencapaian dan
tindakan kompetensi.
a)
Motivasi
berprestasi : berhubungan dengan bekerja baik atau bersaing menentang standar
yang sudah cukup baik.
b)
Berhubungan
dengan pesanan dan mutu: hubungan untuk mengurangi ketidak pastian, dengan
memonitor, memeriksa dan menetapkan system yang jelas dan teratur.
c)
Inisiatif :
kecenderungan untuk bertindak, untuk meningkatkan hasil atau menciptakan peluang.
d)
Pencarian
informasi: keingintahuan dan hasrat untuk mendapatkan informasi yang luas dan
khusus untuk mendapatkan asal dari permasalahan.
2.
Menolong dan kemampuan pelayanan
Pemahaman antar individu: kemampuan mendengar dan
memahami, dengan cermat dan meresponungkapan pernyataan tidak terucapkan
perasaan atau perhatian terhadap orang lain.
3.
Mempengaruhi
kompetensi
a)
Akibat dan
pengaruh: hasrat untuk memiliki akibat atau pengaruh terhadap orang lain
seperti membujuk, meyakinkan, mempengaruhi, atau mengesankan orang lain untuk
membujuk mereka untuk mengikuti agenda atau rangkaian kegiatan.
b)
Kepedulian
organisasi: kemampuan untuk memahami atau menggunakan dinamika politik dalam
organisasi.
c)
Membangun
organisasi: kemampuan membangundan memelihara hubungan dengan orang yang akan
berguna dalam pencapaian tujuan organisasi.
4.
Kompetensi
manajerial
a)
Mengembangkan
yang lain: kemampuan mengambil tindakan yang efektif untuk mengembangkan
keahlian dan bakat untuk orang lain.
b)
Pengarahan:
kemampuan mengatakan pada orang lain keperluan apa yang perlu dilakukan dan
membuat orang lain menuruti keinginan orang lain.
c)
Pimpinan
kelompok: kemampuan berperan sebagai pemimipin tim atau kelompok.
5.
Kompetensi
kognitif
a)
Pemikiran
analisis: kemampuan memahami situasi dan menyelesaikan masalah dengan berfikir
secara sistematis dan logis.
b)
Pemikiran
konsep: kemampuan mengenal pola atau hubungan antara situasi dan kunci atau
memahami permasalahan dan atau situasi yang rumit.
c)
Keahlian:
kemampuan menggunakan dan mengembangkan pengetahuan teknias atau memberi
pengetahuan yang berhubungan denga pengetahuan kepada yang lain.
6.
Keefektifan
kompetensi perorangan
a)
Penegndalian
diri: kemampuan mengontrol diri saat menghadapi situasi yang memancing emosi
dan memusingkan kepala.
b)
Kepercayaan
diri: kepercayaan pada kemampuan seseorang untuk memilih pendekatan yang tepat,
menyelesaikan tugas khususnya dalam keadaan yang penuh dengan tantangan.
c)
Kefleksibelan:
kemampuan menyelesaikan dan bekerja efektif dalam berbagai situasi dan berbagai
individu dan kelompok.
d)
Komitmen
organisasi: kemampuan keinginan untuk meluruskan perilaku seseorang sesuai
dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar