Subekti (dalam Kusnan, 2004)
menambahkan, suatu individu atau kelompok masyarakat dapat dikatakan memiliki
etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
a. Mempunyai penilaian yang sangat
positif terhadap hasil kerja manusia.
b. Menempatkan pandangan tentang kerja,
sebagai suatu hal yang amat luhur bagi eksistensi manusia.
c. Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas
yang bermakna bagi kehidupan manusia.
d. Kerja dihayati sebagai suatu proses
yang membutuhkan ketekunan dan sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan
cita-cita.
e. Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.
Aspek pengukuran dalam etos kerja
menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1993) yaitu :
a. Aspek dari dalam, merupakan aspek
penggerak atau pembagi semangat dari dalam diri individu, minat yang timbul
disini merupakan dorongan yang berasal dari dalam karena kebutuhan biologis,
misalnya keinginan untuk bekerja akan memotivasi aktivitas mencari kerja.
b. Aspek motif sosial, yaitu aspek yang
timbul dari luar manusia, aspek ini bisa berwujud suatu objek kegiatan
seseorang yang ada di ruang lingkup pergaulan manusia. Pada aspek sosial ini
peran human relation akan tampak dan diperlukan dalam usaha untuk meningkatkan
etos kerja karyawan.
c. Aspek persepsi, adalah aspek yang
berhubungan dengan suatu yang ada pada diri seseorang yang berhubungan dengan
perasaan, misalnya dengan rasa senang, rasa simpati, rasa cemburu, serta
perasaan lain yang timbul dalam diri individu. Aspek ini akan berfungsi sebagai
kekuatan yang menyebabkan karyawan memberikan perhatian atas persepsi pada
sistem budaya organisasi dan aktifitas kerjanya.
Karateristik lain dari etos kerja
adalah sebagai berikut:
a. Dapat menerima kenyataan berkenaan
dengan diri sendiri, orang lain, dan alam.
b. Berperilaku wajar tidak dibuat-buat.
c. Berpendirian teguh dan tidak mudah
terpengaruh.
d. Konsentrasi perbuatan tidak pada ego,
melainkan pada kewajiban dan rasa tanggung jawab.
e. Memiliki kesegaran apresiasi terhadap
alam dan kehidupan.
f. Pernah atau sering mengalami
pengalaman puncak.
g. Memiliki jiwa sosial dan sifat
demokratis.
h. Mampu membedakan antara cara dengan
tujuan, benar dan salah, baik dan buruk.
i.
Mengembangkan
kreativitas.
j.
Percaya
pada potensi insani karunia Tuhan untuk melaksanakan tugasnya: bertawakkal
hanya kepada Allah.
k. Mempunyai disiplin pribadi.
l.
Mempunyai
kehidupan motivasional yang terutama digerakkan oleh motivasi ibadah dan hasrat
memperoleh kehidupan surgawi diakhirat kelak.
m. Mengembangkan sikap hidup kritis
konstruktif.
n. Menyukai efisiensi dan efektivitas
kerja (Asifudin, 2004).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar