Setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam melakukan regulasi emosi. Menurut Gross (1998) ada dua strategi dalam
melakukan regulasi emosi, yaitu :
a.
Antecedent-focused
strategy
Antecedent-focused
strategy ialah strategi yang dilakukan seseorang
saat emosi muncul dan terjadi sebelum seseorang memberi respon terhadap
emosi. Antecedent focused merupakan
strategi dalam regulasi emosi dengan mengubah cara berpikir seseorang menjadi
lebih positif dalam menafsirkan atau menginterpretasi suatu peristiwa
yang menimbulkan emosi.
Oleh karena itu, strategi ini disebut juga dengan cognitive
reappraisal. Antecedent-focused strategy dapat mengurangi pengaruh kuat dari
emosi sehingga respon yang ditampilkan tidak berlebihan.
b.
Respon-focused
strategy
Respon-focused strategy
ialah bentuk dari pengaturan respon dengan menghambat ekspresi emosi berlebihan
yang meliputi ekspresi wajah, nada suara dan perilaku. Strategi ini disebut
juga dengan expressive suppression. Respon-focused strategy hanya efektif
untuk menghambat respon emosi yang berlebihan, namun tidak membantu mengurangi
emosi yang dirasakan. Individu yang sering menggunakan respon-focused strategy membuat seseorang
menjadi tidak jujur dengan dirinya sendiri dan orang lain tentang apa yang
mereka rasakan serta akan menimbulkan perasaan negatif, daripada individu yang
menggunakan antecedent-focused
strategy. Penelitian membuktikan
bahwa antecedentfocused strategy lebih efektif sebagai strategi regulasi
emosi daripada respon-focused strategy.
Menurut Gross (2001) regulasi emosi
dapat dilakukan individu dengan banyak cara, yaitu:
a.
Situation
selection
Suatu cara dimana
individu mendekati/menghindari orang atau situasi yang dapat menimbulkan emosi
yang berlebihan. Contohnya, seseorang yang lebih memilih nonton dengan temannya
daripada belajar pada malam sebelum ujian untuk menghindari rasa cemas yang
berlebihan.
b.
Situation
modification
Suatu cara dimana
seseorang mengubah lingkungan sehingga akan ikut mengurangi pengaruh kuat dari
emosi yang timbul. Contohnya, seseorang yang mengatakan kepada temannya bahwa
ia tidak mau membicarakan kegagalan yang dialaminya agar tidak bertambah sedih.
c.
Attention
deployment
Suatu cara dimana
seseorang mengalihkan perhatian mereka dari situasi yang tidak menyenangkan
untuk menghindari timbulnya emosi yang berlebihan. Contohnya, seseorang yang
menonton film lucu, mendengar musik atau berolahraga untuk mengurangi kemarahan
atau kesedihannya.
d.
Cognitive
change
Suatu strategi dimana
individu mengevaluasi kembali situasi dengan mengubah cara berpikir menjadi
lebih positif sehingga dapat mengurangi pengaruh kuat dari emosi. Contohnya,
seseorang yang berpikir bahwa kegagalan yang dihadapi sebagai suatu tantangan
daripada suatu ancaman.
e.
Respon
modulation
Usaha individu untuk
mengatur dan menampilkan respon emosi yang tidak berlebihan. Contohnya,
seseorang yang tidak memperlihatkan ekspresi kemarahannya pada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar