Dalam batasan yang diberikan oleh
The National Assosiation for The
Education of Young Children (NAEYC) dikatakan bahwa anak usia dini (early childhood) adalah anak yang sejak
dilahirkan sampai berusia delapan tahun (Bredekamp 1992). Dalam psikologi
perkembangan dan berdasarkan riset neurology, anak usia dini dikatakan sebagai
anak yang berumur 0-8 tahun (Dedi Supriadi 2003:1). Secara perkembangan masa
usia dini merupakan “golden age period”,
artinya merupakan masa emas untuk seluruh aspek perkembangan manusia, baik
fisik, kognisi emosi maupun sosial. Salah satu aspek perkembangan yang penting
bagi anak usia dini adalah aspek emosi (Hansen & Zambo 2007).
Anak usia dini memiliki
karakteristik yang khas, baik secara fisik, sosial, moral dan sebagainya.
Menurut Siti Aisyah,dkk (2010) karakteristik anak usia dini antara lain; a)
memiliki rasa ingin tahu yang besar, b) merupakan pribadi yang unik, c) suka
berfantasi dan berimajinasi, d) masa paling potensial untuk belajar, e)
menunjukkan sikap egosentris, f) memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek,
g) sebagai bagian dari makhluk sosial.
Sedangkan karakteristik anak usia
dini menurut.Kellough (Kuntjojo, 2010) adalah sebagai berikut:
a)
egosentris,
Egosentris adalah salah satu sifat seorang anak
dalam melihat dan memahami sesuatu cenderung dari sudut pandang dan kepentingan
diri sendiri. Anak mengira bahwa semuanya penuh dengan hal-hal yang menarik dan
menakjubkan. Melalui interaksi dengan orang lain anak membangun konsep diri
sehingga anak dikatakan sebagai makhluk sosial
b)
memiliki
curiosity yang tinggi
c)
makhluk
sosial
d)
the unique person,
e)
kaya
dengan fantasi
f)
daya konsentrasi yang pendek,
g)
masa belajar yang paling potensial.
Anak memiliki daya imajinasi yang berkembang
melebihi apa yang dilihatnya. Anak juga memiliki daya perhatian yang pendek
kecuali terhadap hal-hal yang bersifat menyenangkan bagi anak. Berbagai perbedaan
yang dimiliki anak penanganan yang berbeda mendorong pada setiap anak. Pada
masa belajar yang potensial ini, anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan
berkembang dengan cepat. Anak usia dini merupakan masa peka dalam berbagai
aspek perkembangan yaitu masa awal pengembangan kemampuan fisik motorik, bahasa,
sosial emosional, serta kognitif. Menurut Piaget (Suyanto, 2003)
Pendidikan anak usia dini
merupakan suatu bentuk stimulasi yang pada dasarnya adalah upaya-upaya
intervensi yaitu menciptakan lingkungan sekitar anak usia dini agar mampu
menstimulasi seluruh aspek perkembangan anak. Intervensi merupakan sejumlah
informasi yang diatur melalui pembelajaran tertentu untuk pertumbuhan,
perkembangan maupun perubahan perilaku. Menurut Mashar (2007) mengatakan bahwa
anak yang mengalami hambatan ataupun problema perkembangan, tidak akan
berkembang secara optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar