Senin, 26 Oktober 2015

Faktor yang Mempengaruhi Aggressive Driving


Menurut Tasca (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi aggressive driving antara lain:
a.       Usia dan Jenis Kelamin
Umur pengemudi menjadi suatu prediktor yang signifikan terhadap aggressive driving, dimana pengemudi yang umurnya lebih tua lebih sedikit melakukan aggressive driving (atau berbagai macam pelanggaran). Wanita lebih memandang peraturan lalu lintas sebagai sesuatu yang penting dan layak untuk ditaati. Hal ini menyebabkan wanita memiliki perasaan yang lebih kuat untuk melaksanakan kewajiban mematuhi peraturan lalu lintas bahkan disituasi yang tidak membahayakan atau tidak berisiko.
b.      Faktor Sosial
Berdasarkan perspektif belajar sosial, agresi adalah suatu respon yang dipelajari melalui observasi atau meniru orang lain yang relevan secara sosial. Oleh karena itu, agresi adalah hasil dari norma-norma, penghargaan, hukuman, dan model dari individu yang telah diarahkan. Pada sebagian pengemudi agresif, mereka mempelajari perilaku mereka dari orang tua, teman sebaya, media dan pengalaman selama mengemudi dijalan. Dari bukti yang tersedia rata-rata orang memaklumi perilaku tersebut karena pada kenyataannya memang tidak ada undang-undang yang secara tegas mengatur tentang aggressive driving.
c.       Kepribadian
Setiap individu mempunyai sifat atau ciri yang mengatur mereka untuk bertindak secara teratur dan terus-menerus dalam berbagai situasi. Salah satu sifat atau ciri kepribadian yang cenderung tampak pada aggressive driving  adalah sensation seeking. Sensation seeking merupakan kebutuhan bervariasi individu yang terdiri atas sensasi kompleks, pengalaman dan kesediaan untuk mengambil risiko, baik secara fisik maupun sosial untuk mendapatkan pengalaman itu.
d.      Gaya Hidup
Konsep dari gaya hidup lebih mengarah kepada kelompok-kelompok perilaku khusus yang ditunjukkan oleh individu dengan kepribadian-kepribadian tertentu. Penelitian yang membahas hal tersebut memfokuskan studinya pada pengemudi-pengemudi muda, dimana ditemukan timbulnya suatu perilaku mengemudi berisiko tinggi disebabkan oleh karakteristik gaya hidup mereka yang menunjukkan agresi.
e.       Sikap Pengemudi/ Pengguna Kendaraan Bermotor
Pengemudi akan melaporkan pelanggaran lalu lintas jika mereka menemukan situasi yang menghalangi mereka atau ketika pengemudi lain menunjukkan sikap permusuhan secara langsung. Pengemudi yang menilai diri mereka memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengendalikan kendaraan akan mudah terpancing emosinya untuk marah ketika merasa terganggu dengan pengemudi lain, sebaliknya, pengemudi yang mementingkan keselamatan diri mereka akan lebih sedikit terganggu oleh permusuhan dengan pengemudi lain.
f.       Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti lampu merah dapat menjadi pemicu perilaku dari pengemudinya, misal sebentar atau lamanya waktu lampu merah menyala dengan lampu hijau. Kendaraan lampu hijau yang cepat menyala menyebabkan pengemudi memiliki perilaku yang tidak sabar dan cenderung membunyikan klakson secara cepat, sering dan lama. Sementara pada lampu hijau yang lama menyala, pengemudi cenderung bisa menyesuaikan.

Tidak ada komentar: