Menurut Tasca (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi aggressive
driving antara lain:
a.
Usia dan Jenis
Kelamin
Umur pengemudi menjadi suatu prediktor yang signifikan
terhadap aggressive driving, dimana pengemudi yang umurnya lebih tua
lebih sedikit melakukan aggressive driving (atau berbagai macam
pelanggaran). Wanita lebih memandang peraturan lalu lintas sebagai sesuatu yang
penting dan layak untuk ditaati. Hal ini menyebabkan wanita memiliki perasaan
yang lebih kuat untuk melaksanakan kewajiban mematuhi peraturan lalu lintas
bahkan disituasi yang tidak membahayakan atau tidak berisiko.
b.
Faktor Sosial
Berdasarkan perspektif belajar sosial, agresi adalah
suatu respon yang dipelajari melalui observasi atau meniru orang lain yang
relevan secara sosial. Oleh karena itu, agresi adalah hasil dari norma-norma,
penghargaan, hukuman, dan model dari individu yang telah diarahkan. Pada
sebagian pengemudi agresif, mereka mempelajari perilaku mereka dari orang tua,
teman sebaya, media dan pengalaman selama mengemudi dijalan. Dari bukti yang
tersedia rata-rata orang memaklumi perilaku tersebut karena pada kenyataannya
memang tidak ada undang-undang yang secara tegas mengatur tentang aggressive
driving.
c.
Kepribadian
Setiap individu mempunyai sifat atau ciri yang mengatur
mereka untuk bertindak secara teratur dan terus-menerus dalam berbagai situasi.
Salah satu sifat atau ciri kepribadian yang cenderung tampak pada aggressive
driving adalah sensation seeking.
Sensation seeking merupakan kebutuhan bervariasi individu yang terdiri atas
sensasi kompleks, pengalaman dan kesediaan untuk mengambil risiko, baik secara
fisik maupun sosial untuk mendapatkan pengalaman itu.
d.
Gaya Hidup
Konsep dari gaya hidup lebih mengarah kepada
kelompok-kelompok perilaku khusus yang ditunjukkan oleh individu dengan
kepribadian-kepribadian tertentu. Penelitian yang membahas hal tersebut
memfokuskan studinya pada pengemudi-pengemudi muda, dimana ditemukan timbulnya
suatu perilaku mengemudi berisiko tinggi disebabkan oleh karakteristik gaya
hidup mereka yang menunjukkan agresi.
e.
Sikap Pengemudi/
Pengguna Kendaraan Bermotor
Pengemudi akan melaporkan pelanggaran lalu lintas jika
mereka menemukan situasi yang menghalangi mereka atau ketika pengemudi lain
menunjukkan sikap permusuhan secara langsung. Pengemudi yang menilai diri
mereka memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengendalikan kendaraan akan mudah terpancing
emosinya untuk marah ketika merasa terganggu dengan pengemudi lain, sebaliknya,
pengemudi yang mementingkan keselamatan diri mereka akan lebih sedikit
terganggu oleh permusuhan dengan pengemudi lain.
f.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti lampu merah dapat menjadi
pemicu perilaku dari pengemudinya, misal sebentar atau lamanya waktu lampu
merah menyala dengan lampu hijau. Kendaraan lampu hijau yang cepat menyala
menyebabkan pengemudi memiliki perilaku yang tidak sabar dan cenderung
membunyikan klakson secara cepat, sering dan lama. Sementara pada lampu hijau
yang lama menyala, pengemudi cenderung bisa menyesuaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar