Disamping faktor-faktor teknis seperti : a) Kejelasan stimulus (suara yang
jernih, gambar yang jelas), b) Kekayaan sumber stimulus (media
multi-channel seperti audio-visual), persepsi juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor psikologis. Faktor psikologis ini bahkan terkadang lebih
menentukan bagaimana informasi/pesan/stimulus dipersepsikan. Menurut Muchlas
(2005), sejumlah faktor di antaranya akan berpengaruh pada perbaikan atau
mendistorsi persepsi kita. Faktor-faktor itu terletak pada pelaku persepsi,
objek/target persepsi, dan dalam konteks situasi di mana persepsi itu dibuat.
Kaitannya dengan pelaku persepsi, karakteristik pribadi dari masing-masing
pelaku persepsi akan mempengaruhi interpretasi dari suatu target. Beberapa
karakter pribadi yang dapat mempengaruhi persepsi di antaranya adalah sikap,
motif, ketertarikan (interest), pengalaman masa lalu dan ekspektasi.
Faktor karakteristik pribadi yang sangat dominan adalah faktor ekspektasi
dari si penerima informasi sendiri. Ekspektasi ini memberikan kerangka berpikir
(perceptual set) atau mental set tertentu yang menyiapkan
seseorang untuk mempersepsikan dengan cara tertentu. Mental set ini dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu :
a.
Ketersediaan
informasi sebelumnya
Ketiadaan informasi ketika seseorang menerima stimulus yang baru bagi
dirinya akan menyebabkan kekacauan dalam mempersepsi. Oleh karena itu, dalam
bidang pendidikan misalnya, ada materi pelajaran yang harus terlebih dahulu
disampaikan sebelum materi tertentu. Informasi juga dapat menjadi cues untuk mempersepsikan sesuatu.
b.
Kebutuhan
Kebutuhan akan menentukan persepsi seseorang disebabkan karena keinginannya
pada saat itu. Contoh sederhana, seseorang akan lebih peka mencium bau masakan
ketika lapar daripada orang lain yang baru saja makan.
Faktor psikologis lain yang juga penting dalam persepsi adalah
berturut-turut : emosi, impresi dan konteks.
a.
Emosi
Emosi akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi
pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya (menjadi figure) adalah emosinya tersebut.
Contoh, seseorang yang sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pacar dan
mengalami kemacetan, mungkin akan mempersepsikan lelucon temannya sebagai
penghinaan.
b.
Impresi
Stimulus yang salient (menonjol),
akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi seseorang. Gambar yang besar, warna
kontras, atau suara yang kuat dengan pitch
tertentu, akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan menjadi
fokus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan
berpenampilan menarik, akan lebih mudah dipersepsikan secara positif, dan
persepsi ini akan mempengaruhi bagaimana ia dipandang selanjutnya.
c.
Konteks
Faktor ini merupakan yang terpenting, karena konteks bisa secara sosial,
budaya dan lingkungan fisik. Konteks memberikan ground yang sangat menentukan bagaimana figure dipandang. Fokus pada figure
yang sama, tetapi dalam ground yang
berbeda, mungkin akan memberikan makna yang berbeda (Rumah Belajar Persepsi,
2008 ; DeVito, 1995).
1.
Sifat-sifat
persepsi
Mulyana (2008) menyatakan bahwa persepsi terjadi di dalam
benak individu yang mempersepsi, bukan di dalam objek dan selalu merupakan
pengetahuan tentang penampakan. Sebagai contoh apa yang mudah menurut kita
belum tentu mudah bagi orang lain, atau apa yang jelas menurut orang lain
mungkin terasa membingungkan bagi kita. Sifat-sifat persepsi akan mengambarkan
bagaimana persepsi itu timbul
Menurut Walgito
(2003), faktor yang mempengaruhi persepsi adalah faktor internal atau faktor
yang ada dalam diri individu dan faktor eksternal yang terdiri dari faktor
stimulus itu sendiri serta faktor lingkungan di mana stimulus tersebut
berlangsung. Faktor internal dan eksternal saling berinteraksi dalam
menciptakan persepsi individu.
Agar stimulus dapat dipersepsi, maka stimulus
harus cukup kuat, stimulus harus melampaui ambang stimulus, yaitu kekuatan
stimulus yang minimal tetapi sudah dapat menimbulkan kesadaran atau sudah dapat
dipersepsi oleh individu. Sebaliknya stimulus yang kurang kuat akan berpengaruh
juga terhadap ketepatan persepsi.
Mengenai
keadaan individu yang dapat mempengaruhi persepsi datang dari dua sumber yaitu
yag berhubungan dengan segi kejasmanian dan segi psikologis. Segi kejasmanian
menyangkut kondisi fisik seseorang, sedangkan segi psikologis menyangkut
pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir dan kerangka acuan seseorang.
Sedangkan lingkungan atau situasi khususnya yang
melatarbelakangi stimulus juga akan berpengaruh dalam persepsi. Obyek yang sama
dalam situasi sosial yang berbeda, dapat menghasilkan persepsi yang berbeda
pula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar