Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai
berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau
reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kedalaman atau
proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh saraf
sensoris ke otak. Proses ini disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian
terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari
apa yang dilihatnya, apa yang didengarnya atau apa yang diraba.
Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran
ini disebut proses psikologis. Taraf terakhir dari proses persepsi adalah
individu menyadari tentang apa yang dilihat, apa yang didengar, atau apa yang
diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera (Walgito, 2002;
Sunaryo, 2004)
Proses persepsi menurut Luthan (1992) meliputi suatu
interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi, penyusunan dan penafsiran. Walaupun
persepsi mampu menyaring, menyederhanakan, atau mengubah secara sempurna data
tersebut.
Menurut Thoha (2008), ada beberapa subproses dalam persepsi antara lain:
a.
Stimulasi
Merupakan subproses pertama dalam persepsi. Stimulus yang dihadapi tersebut
dapat berupa stimulus penginderaan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan
sosiokultur dan fisik yang menyeluruh.
b.
Registrasi
Dalam hal ini seseorang mendengar atau melihat informasi terkirim padanya.
Mulailah ia mendaftar semua informasi yang terdengar atau terlihat tersebut.
c.
Interpretasi
Sub proses interpretasi ini tergantung pada cara pendalaman, motivasi, dan
kepribadian seseorang
d.
Umpan
balik (feed back)
Merupakan sub proses terakhir dalam persepsi dan dapat mempengaruhi
persepsi.
Jadi secara umum syarat agar terjadinya persepsi
adalah perlu adanya proses fisik, fisiologis dan psikologis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar