Jumat, 07 Desember 2012

Judul Skripsi Psikologi, Manajemen: Metode Penilaian Kinerja

Ada beberapa metode dalam melakukan penilaian kinerja. Metode tersebut antara lain ( Sri Budi Cantika Yuli, 2005 )
1.      Graphics Rating Scale
yaitu dengan menggunakan formulir yang berisi sejumlah sifat dan ciri hasil karya yang harus dinilai. Skala penilaian dibedakan oleh: sampai seberapa tepat kategori didefinisikan, sampai seberapa orang yang menafsirkan penilaian itu dapat memberitahukan tanggapan apakah yang dimaksud oleh penilai, dan sampai seberapa telitikah dimensi hasil karya didefinisikan bagi penilai.
Skala penilaian yang biasa digunakan adalah (a), (b), (c), (d) dan seterusnya dengan memberikan penjelasan pada masing-masing skala. Misalnya sangat baik untuk (a) dan tidak baik untuk (d). Faktor yang dinilai dibedakan dalam dua kelompok yaitu yang berkaitan dengan pekerjaan dan berkaitan dengan karakteristik pekerjaan. Metode ini adalah metode yang sangat sederhana dan dapat digunakan untuk menilai beberapa karyawan sekaligus sehingga paling banyak digunakan oleh banyak organisasi.
2.      Critical Incident Method
Dilakukan dengan membuat satu catatan tentang contoh-contoh yang luar biasa baik atau tidak diinginkan dari perilaku yang berhubungan dengan kerja seorang karyawan dan meninjaunya bersama karyawan pada waktu yang telah ditentukan. Dengan metode ini penilai melakukan penilaian pada saat kritis saja, yaitu pada waktu perilaku karyawan dapat membuat bagiannya sangat berhasil atau bahkan sebaliknya.
3.      Descriptive Essays
Dimana penilai harus menguraikan pokok-pokok kekuatan dan kelemahan orang yang dinilai. Metode ini hanya memberi sedikit kesempatan untuk membandingkan orang-orang yang dinilai.
4.      Ranking Methods
Dilakukan dengan memberikan peringkat pada masing-masing bawahan yang dinilai menurut nilai relatif mereka bagi organisasi atau unit mengenai satu dimensi hasil kerja atau lebih. Yang pertama dilakukan adalah mencari orang yang paling baik hasil kerjanya dan yang paling buruk untuk dijadikan peringkat pertama dan terakhir pada daftar peringkat. Kemudian dicari lagi orang yang kerjanya nomor dua paling baik dan nomor dua paling buruk untuk selanjutnya dimasukan ke dalam daftar peringkat, demikian seterusnya.  
5.      Forced Distribution
Dimana penilai menggolongkan sejumlah karyawan yan dinilai ke dalam klasifikasi berbedabeda berdasarkan berbagai faktor yang berbeda pula. Sebagai contoh, karyawan dikelompokan ke dalam lima kategori sebagai berikut :
a.       15% berkinerja tinggi
b.      20% berkinerja rata-rata tinggi
c.       30% berkinerja rata-rata
d.      20% berkinerja rata-rata rendah
e.       15% berkinerja rendah
6.      Weighted Checklist
Yaitu dengan memberikan sejumlah pernyataan yang menjelaskan beraneka macam dan tingkat perilaku bagi suatu pekerjaan tertentu atau suatu kelompok pekerjaan tertentu. Setiap pertanyaan memiliki bobot atau nilai tersendiri dimana penilai mengevaluasi bawahan dengan mengecek pernyataan yang ada di dalam checklist dimana pernyataan-pernyataan tersebut menjelaskan perilaku seseorang. Penilai harus berpikir dari segi perilaku pekerjaan khusus.
7.      Paired Comparison Method
Dilakukan dengan membuat peringkat untuk masing-masing karyawan untuk selanjutnya dipasangkan dengan karyawan lainnya.
8.      Behaviorally Anchored Rating Scale
Yaitu dengan mematok angka graphics rating scale tertentu untuk membantu penilai dalam melakukan penilaian. Patokan yang telah dibuat tidak untuk digunakan sebagai checklist dalam arti bahwa karyawan yang diamati selalu melakukan perilaku seperti yang tertera di daftar, melainkan hanya merupakan contoh dari perilaku yang mungkin dapat diharapkan dari seorang karyawan pada tingkatan tertentu dari prestasi kerjanya.

Tidak ada komentar: