Ada dua hal
pengaruh pengelolaan sampah yaitu:
1.
Pengaruh positif
a. Sampah dapat
dimanfaatkan untuk menimbun lahan semacam rawa-rawa dan dataran rendah.
b. Sampah dapat dimanfaatkan untuk pupuk.
c. Sampah dapat diberikan untuk makanan
ternak setelah menjalani proses pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu
untuk mencegah pengaruh buruk sampah tersebut terhadap ternak.
d. Pengelolaan sampah menyebabkan
berkurangnya tempat untuk berkembang biak serangga atau binatang pengerat.
e. Menurunkan insidensi kasus penyakit
menular yang erat hubungannya dengan sampah.
f. Keadaan estetika lingkungan yang bersih
menimbulkan kegairahan hidup masyarakat.
g. Keadaan lingkungan yang baik mencerminkan
kemajuan budaya masyarakat.
h. Keadaan lingkungan yang baik akan
menghemat pengeluaran dana kesehatan suatu negara sehingga dana tersebut dapat
digunakan untuk keperluan lain (Budiman Chandra, 2007: 121-122).
2.
Pengaruh negatif
a.
Polusi udara berupa bau yang
sangat menyengat akibat proses pembusukan bahan organik. Polusi bau terjadi
mulai dari sumber sampah, kemudian di sepanjang jalan dari sumber sampah ke TPA
dan lokasi TPA itu sendiri.
b.
Polusi udara berupa asap. Hal
ini disebabkan oleh kegiatan pembakaran sampah. Dampaknya juga berakibat ke
pencemaran bau, pandangan terhalang, serta partikulat karbon melayang di udara
yang akan membahayakan kesehatan paru-paru.
c.
Polusi air berupa keluarnya air
leachate akibat air hujan mencuci sampah yang sudah busuk serta segala
kotoran yang terjerap di dalamnya. Air tersebut ada yang mengalir di permukaan
tanah yang dampaknya mengotori jalan dan kampung sehingga menimbulkan bau dan
penyakit.
d.
Polusi terhadap tanah yang
menyebabkan tanah bekas TPA akan dijenuhi garam-garam mineral sehingga tingkat
salinitasnya sangat tinggi. Membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkannya
kembali untuk tujuan lahan pertanian.
e.
Ditinjau dari aspek sosial
ekonomi, seluruh areal hamparan TPA dalam radius 2 km, termasuk jalan menuju
TPA dikategorikan sebagai daerah polusi. Dampaknya adalah harga jual tanah di
daerah tersebut menjadi turun (Sudradjat, 2006: 71-72).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar