Keberhasilan
program pemasaran dipengaruhi oleh pemahaman akan perilaku konsumen. Hal ini sangat penting bagi
perusahaan untuk mengembangkan program dan strategi pemasaran dengan lebih
cepat. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu secara langsung
terlibat dalam usaha memperoleh, menggunakan barang dan jasa, termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan
(Engel J.F, dkk, 1994).
Perilaku konsumen adalah
proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang dilakukan oleh
individu-individu dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau
menghabiskan barang dan jasa (Loudon, et.al, 1988).
Analisis perilaku konsumen dapat membantu manajer
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian strategi pemasaran dalam rangka
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan seperti laba, market share dan sebagainya. Analisis dan implementasinya
tergantung pada pemahaman atas proses pembelian dan faktor-faktor yang
berpengaruh pada perilaku konsumen. Analisis perilaku konsumen yang realistik
tidak hanya mengamati bagian yang tampak saja, tetapi hendaknya menganalisis
juga proses-proses yang tidak dapat diamati, yang selalu menyertai pembelian.
Kaitannya dengan keputusan membeli dan memakai suatu barang atau jasa, maka
pemahaman akan perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan mengenai
siapa, di mana, bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi apa membeli barang atau
jasa (Swastha dan H. Handoko,1987).
Perilaku
konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat bermanfaat bagi
pengembangan produk, desain produk, penetapan harga, pemilihan saluran
distribusi dan penentuan strategi promosi. Analisis perilaku konsumen dapat
dilakukan dengan penelitian (riset pasar), baik melalui observasi maupun metode
survai (Tjiptono, 1998)
Untuk
mengetahui perilaku konsumen suatu produk yang dibidik oleh produsen maka
dilakukan riset pemasaran. Pada prinsipnya konsumen memiliki keinginan dan
kebutuhan yang memerlukan sarana pemuas tertentu (produk). Untuk itu, konsumen
akan mencari produk yang paling sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan tersebut secara efektif dan efisien. Ada perbedaan cukup mendasar
antara kebutuhan, keinginan,dan permintaan. (Santoso, 2004).
a.
Kebutuhan
adalah suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Kebutuhan melekat
pada sifat dasar manusia, contohnya orang butuh makanan ,pakaian, perlindungan,
keamanan, hak milik, harga diri dan beberapa aspek dasar lainnya.
b.
Keinginan
adalah hasrat akan pemuas tertentu dari kebutuhan tersebut.Orang dapat saja
memiliki kebutuhan yang sama, nammun keinginannya berbeda-beda. Misal ada tiga
orang yang butuh makan, tetapi si A ingin makan sate ayam, si B ingin pizza,
sedangkan si C ingin makan nasi goreng.
c.
Permintaan
adalah keinginan akan suatu produk yang didukung dengan kemampuan serta
kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung dengan daya
beli. Banyak orang ingin memiliki sedan BMW, tetapi hanya sedikit yang mampu
dan mau membelinya.
Setiap
produsen selalu mengharapkan bahwa produk yang dibuatnya sesuai dengan selera
pasar (konsumen) sehingga terjadi adanya transaksi (pertukaran) di antara
keduanya. Adanya transaksi (pertukaran) tidak berarti proses berhenti begitu
saja. Produk yang telah dibeli akan digunakan dan dievaluasi, yaitu apakah
memuaskan bagi konsumen atau tidak.Hal ini lah yang akan menentukan apakah akan
ada proses pembelian ulang berikutnya atau tidak. Di sinilah peranan riset
pasar, yaitu untuk dapat memberikan informasi mengenai kebutuhan, keinginan,
dan permintaan konsumen serta mengidentifikasi kepuasan konsumen pengguna
produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar