Adapun langkah-langkah schedulling metode PERT adalah
sebagai berikut:
1. Identifikasi
Aktifitas
Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh proyek dari awal sampai dengan akhir.
2. Menentukan Urutan
Aktivitas
Langkah kedua dalam metode PERT adalah menentukan urutan aktivitas,
aktivitas mana yang mendahului dan mengikuti aktivitas lainnya, biasanya
langkah ini dilakukan sekaligus dengan identifikasi aktivitas
3. Membuat Network Diagram
Diagram Network dibangun
berdasarkan informasi dari urutan aktivitas dan digunakan untuk memperlihatkan
urutan aktivitas serta hubungannya satu sama lain, pararel atau seri
menggunakan diagram AOA (Activity on
Arrow).
4. Mengestimasi Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
Satuan waktu yang biasa digunakan dalam metode PERT adalah minggu karena
kebanyakan aktivitas dalam jaringan PERT memerlukan waktu yang lama untuk dapat
diselesaikan, sehingga penggunaan satuan minggu lebih efektif. PERT
mengasumsikan distribusi beta pada estimasi waktu sehingga waktu yang
diharapkan (te) tiap aktivitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
dengan :
te = waktu yang diharapkan (expected time)
a = waktu optimis penyelesaian
aktivitas
b = waktu pesimis penyelesaian
aktivitas
m = waktu
penyelesaian aktivitas yang paling memungkinkan (most probable time)
Masing-masing waktu dibuat diagram network
beserta kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan untuk tiap aktivitas menuju
penyelesaian.
Untuk menghitung varian dan standar deviasi dari tiap waktu penyelesaian
aktivitas, maka digunakan rumus sebagai berikut :
Dengan : Sd = Standar deviasi
5. Menentukan Jalur
Kritis
Jalur kritis ditntukan dengan cara mengkalkulasikan jalur aktivitas
dengan waktu penyelesaian yang paling lama dalam suatu proyek. Jalur kritis
menyatakan jumlah waktu total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Jika suatu aktivitas berada di luar jalur kritis maka jika selesai lebih cepat
maupun terlambat sekalipun (dalam batas tertentu) tidak akan mempengaruhi total
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Jalur kritis dapat ditentukan dengan cara menghitung terlebih dahulu
empat hal berikut dari tiap aktivitas, yaitu :
·
ES = Earliest
Start time
Waktu mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu kegiatan dinyatakan
dalam minggu maka, waktu ini adalah minggu paling awal kegiatan dimulai.
·
EF = Earliest
Finish time
Waktu selesai paling awal dari suau kegiatan, bila hanya ada satu
kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu merupakan ES kegiatan
berikutnya.
·
LS = Latest
Start time
Waktu paling akhir kegiatan boleh mulai, yaitu waktu paling akhir suatu
kegiatan boleh mulai tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan.
·
LF = Latest
Finish time
Waktu paling akhir kegiatan boleh selesai tanpa memperlambat penyelesaian
proyek secara keseluruhan.
Lintasan kritis adalah lintasan yang memiliki niali Slack (S) = 0
Slack (S) = LF
- EF
LS = LF - te
6. Menghitung Waktu Penyelesaian dan SDM
Setelah jalur kritis ditentukan maka dapat dihitung waktu dan kebutuhan
sumber daya yang sebenarnya diperlukan untuk menyelesaikan keseluruhan proyek
sehingga dapat diketahui waktu total yang dibutuhkan lebih cepat atau lebih
lambat dari yang ditargetkan serta kemungkinannya.
7. Menghitung Probabilitas Waktu Penyelesaian
Proyek
Probabilitas expected time yang
dihitung dengan metode PERT hanya
sebesar 50 %, oleh karena itu probabilitas penyelesaian proyek harus di atas
80% dan dihitung sebagai berikut :