Jumat, 18 Oktober 2024

Indikator Lingkungan kerja


Indikator-indikator lingkungan kerja oleh Nitisemito (2012,159) yaitu sebagai
berikut:

  1. Suasana kerja
    Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar karyawan yang sedang
    melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu
    sendiri. Suasana kerja ini akan meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu
    pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan termasuk juga hubungan
    kerja antara orang- orang yang ada ditempat tersebut.
  2. Hubungan dengan rekan kerja
    Hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja
    harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan sekerja. Salah satu
    faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu organisasi
    adalah adanya hubungan yang harmonis diantara rekan kerja. Hubungan
    yang harmonis dan kekeluargaan merupakan salah satu faktor yang dapat
    mempengaruhi kinerja karyawan.
  3. Tersedianya fasilitas kerja
    Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan untuk mendukung
    kelancaran kerja lengkap/mutakhir. Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap,
    walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses dalam
    bekerja.
    Sedangkan menurut Sedarmayanti (2009:28) indikator-indikator lingkungan
    kerja yaitu sebagai berikut:
  4. Penerangan/cahaya di tempat kerja
    Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai
    guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab itu perlu
    diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak
    menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas (kurang cukup) mengakibatkan
    penglihatan menjadi kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak
    mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam
    melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit tercapai.
  5. Sirkulasi udara ditempat kerja
    Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga
    kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar
    dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah
    berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya
    bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya
    tanaman disekitar tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen
    yang dibutuhkan oleh manusia.
  6. Kebisingan di tempat kerja
    Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya
    adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga.
    Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut
    dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan
    menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan
    yang serius dapat menyebabkan kematian.
  7. Bau tidak sedap di tempat kerja
    Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai
    pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan bau-
    bauan yang terjadi terus-menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman.
    Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat
    digunakan untuk menghilangkan bau- bauan yang mengganggu disekitar
    tempat kerja.
  8. Keamanan di tempat kerja
    Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman
    maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Oleh karena itu
    faktor keamanan perlu diwujudkan keberadaannya. Salah satu upaya untuk
    menjaga keamanan ditempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan
    Petugas Pengaman (Satpam).

Tidak ada komentar: