Direct Marketing adalah sistem marketing dimana organisasi
berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk menghasilkan
respons atau transaksi. Respons yang dihasilkan bisa berupa inquiry, pembelian,
atau bahkan dukungan. Dalam Dictionary of Marketing Terms, Peter Bennett
mendefinisikan direct marketing sebagai “aktifitas total dimana penjual, untuk
mengefektifkan pertukaran barang dan jasa dengan pembeli, mengarahkan usaha
pada target audience menggunakan satu atau lebih media (direct selling, direct mail,
telemarketing, direct-action advertising, catalogue selling, cable TV selling, dll)
dengan tujuan menghasilkan respons lewat telepon, surat, atau kunjungan pribadi
dari pembeli potensial atau pelanggan”. Namun pertama-tama, kita harus
membedakan antara direct marketing dan direct-marketing media. Setiap media
mempunyai beberapa fungsi, tapi pada dasarnya mengikuti dua pendekatan ini:
a. one-step approach, yaitu media digunakan secara langsung untuk
memenuhi tujuan
b. two-step approach, yaitu menggunakan beberapa macam medium
untuk mencapai tujuan. Direct marketing akan menghasilkan beberapa
respon dari target konsumen yang dibidik, diantaranya adalah:
a) Inquiry; sebuah respon dari target konsumen dengan memberikan
informasi yang penting guna melakukan observasi dan atau
eksperimen untuk menemukan solusi terhadap sebuah masalah.
b) Dukungan: respon dalam bentuk dukungan yang diberikan oleh
target konsumen terhadap produk dan layanan yang ditawarkan.
Hal ini bisa juga sebagai apresiasi dari konsumen terhadap proses
direct marketing yang kita terapkan.
c) Pembelian; respon dari konsumen yang berminat dengan produk
yang ditawarkan dan kemudian melakukan pembelian. Denan
demikian pemasar harus jeli dalam menganalisa perilaku
konsumen yang berkaitan dengan Promotion Mix
(Firmansyah, 2020: 278)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar