Sabtu, 31 Agustus 2024

Jenis Risiko


Risiko beragam jenisnya mulai dari risiko kecelakaan, kebakaran, risiko
kerugian, fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya. Salah satu cara
untuk mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko. Risiko bisa
dikelompokkan ke dalam dua tipe risiko, yaitu risiko murni dan risiko spekulatif
(Hanafi 2009).

  1. Risiko murni (pure risks)
    Risiko murni merupakan risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi
    kemungkinan keuntungan tidak ada. Sehingga menitikberatkan pada potensi
    kerugian untuk risiko tipe ini. Berikut merupakan tipe-tipe risiko murni :
    a. Risiko aset fisik
    Risiko aset fisik merupakan risiko yang terjadi karena kejadian tertentu
    berakibat buruk (kerugian) pada aset fisik organisasi.
    b. Risiko karyawan
    Risiko karyawan organisasi mengalami peristiwa yang merugikan, seperti
    kecelakaan kerja mengakibatkan karyawan cedera, dan kegiatan operasional
    perusahaan terganggu.
    c. Risiko legal
    Risiko legal merupakan risiko kontrak tidak sesuai dengan yang diharapkan
    atau dokumentasi yang tidak benar.
  2. Risiko spekulatif
    Risiko spekulatif merupakan risiko dimana kita mengharapkan terjadinya
    kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan ditekankan
    dalam jenis risiko ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis, karena dalam
    bisnis, seseorang mengaharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian
    yang dapat terjadi dalam menjalankan bisnisnya. Berikut merupakan tipe-tipe
    risiko spekulatif :
    a. Risiko pasar
    Risiko pasar merupakan risiko yang terjadi dari pergerakan harga atau
    volatilitas harga pasar, seperti harga pasar saham portofolio perusahaan
    mengalami penurunan, yang mengakibatkan kerugian dialami perusahaan.
    b. Risiko kredit
    Risiko disebabkan oleh rekanan gagal memenuhi kewajibannya kepada
    perusahaan, seperti piutang dagang yang tidak tertagih.
    c. Risiko likuiditas
    Risiko likuiditas merupakan risiko perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan
    kas, atau risiko tidak bisa menjual aset dengan cepat karena ketidaklikuidan atau
    gangguan pasar.
    d. Risiko operasional
    Risiko kegiatan operasional tidak berjalan lancar dan mengakibatkan kerugian
    seperti kegagalan sistem, human error, pengendalian dan prosedur yang kurang
    memadai.

Tidak ada komentar: