Risiko beragam jenisnya mulai dari risiko kecelakaan, kebakaran, risiko
kerugian, fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya. Salah satu cara
untuk mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko. Risiko bisa
dikelompokkan ke dalam dua tipe risiko, yaitu risiko murni dan risiko spekulatif
(Hanafi 2009).
- Risiko murni (pure risks)
Risiko murni merupakan risiko dimana kemungkinan kerugian ada, tetapi
kemungkinan keuntungan tidak ada. Sehingga menitikberatkan pada potensi
kerugian untuk risiko tipe ini. Berikut merupakan tipe-tipe risiko murni :
a. Risiko aset fisik
Risiko aset fisik merupakan risiko yang terjadi karena kejadian tertentu
berakibat buruk (kerugian) pada aset fisik organisasi.
b. Risiko karyawan
Risiko karyawan organisasi mengalami peristiwa yang merugikan, seperti
kecelakaan kerja mengakibatkan karyawan cedera, dan kegiatan operasional
perusahaan terganggu.
c. Risiko legal
Risiko legal merupakan risiko kontrak tidak sesuai dengan yang diharapkan
atau dokumentasi yang tidak benar. - Risiko spekulatif
Risiko spekulatif merupakan risiko dimana kita mengharapkan terjadinya
kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan ditekankan
dalam jenis risiko ini. Contoh tipe risiko ini adalah usaha bisnis, karena dalam
bisnis, seseorang mengaharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian
yang dapat terjadi dalam menjalankan bisnisnya. Berikut merupakan tipe-tipe
risiko spekulatif :
a. Risiko pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang terjadi dari pergerakan harga atau
volatilitas harga pasar, seperti harga pasar saham portofolio perusahaan
mengalami penurunan, yang mengakibatkan kerugian dialami perusahaan.
b. Risiko kredit
Risiko disebabkan oleh rekanan gagal memenuhi kewajibannya kepada
perusahaan, seperti piutang dagang yang tidak tertagih.
c. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan
kas, atau risiko tidak bisa menjual aset dengan cepat karena ketidaklikuidan atau
gangguan pasar.
d. Risiko operasional
Risiko kegiatan operasional tidak berjalan lancar dan mengakibatkan kerugian
seperti kegagalan sistem, human error, pengendalian dan prosedur yang kurang
memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar