Senin, 29 Juli 2024

Pengertian Kepemimpinan


Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen
organisasi. Kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya keterbatasan- keterbatasan
tertentu pada diri manusia. Faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena
pemimpin itulah yang menggerakan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan.
Kepemimpinan didefinisikan ke dalam ciri-ciri individual, kebiasaan, cara
mempengaruhi orang lain, interaksi, kedudukan dalam organisasi dan persepsi mengenai
pengaruh yang sah. Menurut Daft dalam Zahratulfarhah, dkk (2022:120) kepemimpinan
dan pengaruh adalah hubungan antara pemimpin dan pengikut yang menginginkan
perubahan nyata dan hasil yang mencerminkan tujuan bersama mereka. Artinya,
kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi hubungan antara pemimpin dan
pengikut yang menginginkan perubahan dan hasil nyata yang mencerminkan tujuan
bersama mereka. Yulk dalam Zahratulfarhah, dkk (2022:120) menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah proses di mana orang lain memahami dan menyetujui apa yang
perlu dilakukan dan bagaimana melakukan tugas secara efektif, serta proses yang
memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut George R. Terry dalam Nadila (2022) menjelaskan “kepemimpinan
adalah keseluruhan aktivitas atau kegiatan orang lain untuk mempengaruhi kemauan
orang lain untuk mencapai tujuan bersama”. Definisi kepemimpinan secara luas adalah
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa peristiwa
para pengikutnya, memelihara hubungan kerjasama dan kerja kelompok, perolehan
dukungan dan kerjasama dari orang-orang di luar kelompok atau organisasi.
B. Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan tulang punggung bagi pengembangan organisasi. Hal
ini dikarenakan bahwa tanpa ada kepemimpinan yang baik, maka akan sulit mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Jika seorang pemimpin berusaha untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, maka orang tersebut perlu memikirkan gaya
kepemimpinan yang akan digunakannya. Menurut Pawirosumarto dalam Pranogyo &
Hendro (2023:173) Gaya kepemimpinan yakni kode etik yang dipergunakan seorang
ketika mencoba menghipnotis sikap orang lain, dengan seluruh pemimpin memiliki pola
stimulus yang tidak sinkron dan mengarahkan pengikutnya. Gaya manajemen dapat
mencoba buat mengarahkan atau menghipnotis orang lain menggunakan secara efektif
dan efisien memobilisasi sumber daya yang tersedia pada semua cara manajemen buat
mencapai sasaran yang diinginkan. Menurut Effendy dalam Pranogyo & Hendro
(2023:173) gaya kepemimpinan adalah kemampuan untuk menyampaikan dampak
konstruktif pada orang lain, atau kemampuan bekerjasama untuk mencapai tujuan yang
direncanakan.
Menurut Rakhma, dkk (2022:43) gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku
yang dirancang sedemikian rupa untuk mempengaruhi bawahannya agar dapat
memaksimalkan kinerja yang dimiliki bawahannya sehingga kinerja organisasi dan
tujuan organisasi dapat dimaksimalkan serta memotivasi karyawan sehingga diharapkan
akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Gaya kepemimpinan (leadership style)
seorang pemimpin akan sangat berpengaruh pada kinerja karyawan atau bawahan.
Pemimpin harus dapat memilih gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi yang ada, jika
gaya kepemimpinan yang diterapkan benar dan tepat maka akan dapat mengarahkan
pencapaian tujuan organisasi maupun perorangan. Sebaliknya jika gaya kepemimpinan
yang dipilih salah dan tidak sesuai dengan situasi yang ada maka akan dapat
mengakibatkan sulitnya pencapaian tujuan organisasi

Tidak ada komentar: