Kamis, 16 November 2023

Kepemilikan Manajerial


Kepemilikan manajerial dapat mengurangi masalah agensi karena kinerja
manajer akan lebih baik seiring dengan peningkatan kepemilikan saham dalam
perusahaan tersebut. Manajer akan berusaha lebih giat untuk memperbaiki kinerja
perusahaan, yang akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan dan
meningkatkan kekayaannya sendiri. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan
bahwa seiring meningkatnya kepemilikan manajerial akan menyelaraskan
kepentingan manajer dengan kepentingan pemegang saham. Sehingga terdapat
insentif bagi manajer untuk memaksimalkan nilai perusahaan ketika kepemilikan
manajerialnya meningkat. Hal ini akan efektif untuk mengontrol insentif manajer
yang meningkat.
Zhang (2008) meneliti hubungan corporate governance dan kebijakan
dividen pada perusahaan China yang terdaftar di Mainland dan Hong Kong
menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki keanggotaan manajerial yang
lebih tinggi dalam dewan (board) cenderung membayar dividen kas lebih rendah.
Penelitian Nurfaiziah, Harjito dan Ringayati (2007) menemukan bahwa
antara kepemilikan manajerial dan kebijakan dividen menunjukkan hubungan
positif tetapi tidak signifikan. Kepemilikan manajerial dan dividen tidak berlaku
hubungan yang saling mengganti dalam peranan pengawasan agensi, tetapi yang
ada hanya hubungan saling melengkapi. Kepemilikan manajerial yang tinggi
membuat manajer semakin mampu dalam mengatur dividen.

Tidak ada komentar: