Manajemen dapat diartikan sebagai salah satu usaha atau kegiatan yang
dilaksanakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Prinsip-prinsip dasar manajemen dapat dipelajari tetapi hasil yang
diperoleh dalam penerapannya masih banyak tergantung pada bakat-bakat
perorangan. Manajemen yang baik akan memberikan hasil yang memuaskan
sesuai harapan (Anief, 1995).
Menurut Umar (2005), dalam mengelola sebuah apotek berlaku cara
mengelola fungsi-fungsi manajemen meliputi:
a. Fungsi perencanaan (planning) yaitu menyusun program kerja untuk
mencapai suatu tujuan (sasaran).
b. Fungsi pengorganisasian (organization) yaitu membagi-bagi pekerjaan
yang ada di apotek dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab pada
setiap fungsi.
c. Fungsi Kepemimpinan (actuating) yaitu melaksanakan program kerja
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab pekerjaannya serta
sasaran yang akan dicapainya.
d. Fungsi pengawasan (controlling) yaitu melakukan pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan sistem operasional dan sasaran yang
dicapai melalui indikator tingkat keberhasilan pada setiap fungsi. Apotek dalam mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan
kesehatan dari pemasok kepada konsumen memiliki 5 fungsi kegiatan (Umar,
2005) yaitu:
a. Pembelian (phurcashing)
b. Gudang (ware house)
c. Pelayanan dan penjualan (servicing and selling)
d. Keuangan (finanching)
e. Pembukuan (accounting)
Seorang APA selain menguasai ilmu kefarmasian, juga harus dibekali
dengan ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi
(accounting). Sehingga seorang APA dalam menjalankan profesi apotekernya di
apotek tidak hanya sebagai penanggung jawab teknik kefarmasian saja, melainkan
juga dapat mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang dapat
memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan tanpa
harus menghilangkan fungsi sosialnya di masyarakat (Umar, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar