Menurut Sarwono (2012) asumsi-asumsi pada Path Analysis adalah sebagai
berikut :
1. Adanya linieritas (Linierity) artinya hubungan antar variabel bersifat linier.
2. Adanya aditivitas (Aditivity) artinya tidak ada efek-efek interaksi.
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala interval dan rasio.
4. Semua variabel residual (yang tidak diukur) tidak berkolerasi dengan salah satu
variabel dalam model.
5. Disturbance terms (gangguan) atau variabel residual tidak boleh berkolerasi dengan
semua variabel endogen dalam model.
6. Terdapat multikolinieritas yang rendah, artinya dua atau lebih variabel bebas
(penyebab) mempunyai hubungan yang sangat tinggi. Jika terjadi hubungan yang
sangat tinggi maka akan mendapatkan standar error yang besar dari koefisien beta (ß)
yang digunakan untuk menghilangkan varian biasa dalam melakukan analisis korelasi
secara parsial.
7. Adanya rekursivitas artinya semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh
pemutaran kembali (looping)
8. Spesifikasi model sangat diperlukan untuk menginterprestasi koefisien-koefisien
jalur. Kesalahan spesifikasi terjadi ketika variabel penyebab yang signifikan
dikelurkan dalam model, semua koefisien jalur akan mereflesikan kovarian bersama
dengan semua variabel yang tidak diukur dan tidak dapat diinterprestasi secara tepat
dalam kaitanya dengan akibat langsun maupun tidak langsung.
9. Terdapat masukan korelasi yang sesuai, artinya jika menggunakan matriks korelasi
sebagai masukan maka korelasi person digunakan untuk dua variabel skala interval.
10. Terdapat ukuran sampel yang memadai minimal 100.
11. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk
memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
12. Obseverved variabels diukur tampa kesalahan (instrument pengukuran valid dan
reliabel artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.
13. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan
teori-teori dan konsep-konsep yang relavan. artinya model teori yang dikaji atau diuji
dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan
kausal antar variabel yang diteliti.
Model Path Analysis berbeda dengan model regresi. Perbedaan tersebut terletak
pada pola hubungan yang diinginkan. Model regresi digunakan untuk meramalkan atau
menduga nilai sebuah variabel responden Y atas dasar nilai tertentu beberapa variabel
prediktor X1; X2; …..,Xk atau pola hubungan yang mengisyaratkan besarnya pengaruh
variabel penyebab X1; X2; …..,Xk terhadap sebuah variabel akibat Y, baik pengaruh yang
langsung secara individu maupun bersaman. Telaah statistik menyatakan bahwa untuk
peramalan / pendugaan niali Y atas dasar nilai-nilai X1; X2; …..,Xk, pola hubungan yang
sesuai adalah pola hubungan yang mengikuti model regresi, sedangkan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat, pola yang tepat adalah model struktural (Kuncoro, 2007). Sacara
matematik, Path Analysis mengikuti pola model struktural. Model struktural yaitu apabila
setiap variabel terikat/endogen (Y) keadaanya ditentukan oleh seperangkat variabel
bebas/eksogen (X)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar