Aspek permintaan (demand) makhluk hidup digambarkan dalam istilah
jejak ekologi. Ecological footrpint adalah kategori teoretis terhadap
penggunaan seluruh area bioproduktif dalam rangka memenuhi kehidupan
manusia. Ecological footprint menghitung semua aktivitas manusia tersebut
baik yang menghasilkan barang produktif maupun limbah.
Jika dipadankan dengan sektor-sektor ekonomi, ecological footprint
adalah kegiatan manusia dibidang pertanian, industri, perdagangan, jasa, dan
energi. Jika dipadankan dengan ilmu lingkungan maka ecological footprint
adalah semua bentuk pemanfaatan materi, informasi, dan energi di alam.
Oleh karena itu, ecological footpritnt harus dapat dikonversikan pada nilai
yang setara dengan area bioproduktif yang bersesuaian dengannya. Atas
dasar itu pula ecological footprint merupakan apa yang diminta oleh
manusia untuk mendukung kehidupannya. Hasil dan permintaan itu adalah berupa penggunaan barang, jasa dan limbah yang terbuang di alam. Atas
dasar itu pula, untuk selanjutnya dalam sebuah penelitian istilah ecological
footprint diterjemahkan menjadi jejak ekologi.
Ecological Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan
menelusuri berapa besarnya konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk
ataupun jasa), serta sampah yang kita produksi dan disetarakan dengan area
permukaan bumi yang produktif secara biologis dalam satuan luasan hektar
(ha).
Jejak ekologi (Ecological Footprint) adalah konsep untuk mencermati
pengaruh manusia terhadap cadangan dan daya dukung bumi. Memahami
jejak ekologi memungkinkan untuk melihat seberapa besar kekayaan alam
(‘renewable’) yang masih tersisa, dan seberapa besar pengaruh konsumsi
manusia terhadap ketersediaannya. Jejak ekologi merupakan perangkat
analisis untuk mengukur dan mengomunikasikan dampak pemanfaatan
sumber daya pada lingkungan.
Berikut Rincian asumsi untuk menetapkan kebutuhan lahan perorang
adalah :
1) Kebutuhan pangan adalah berdasarkan 4 sehat 5 sempurna.
2) Kebutuhan papan digunakan standart T 76 perumahan dept. PU :90 m2
untuk keluarga terdiri dari 3 orang atau 20-30 m2 per orang.
3) Kebutuhan transfortasi setara 120 kg beras /tahun.
4) Kebutuhan energi setara 120 kg beras / tahun.
21
5) Kebutuhan untuk daur ulang (air, CO2, limbah/sampah lainnya) setara
dengan 120 liter air/hari untuk kemampuan hutan mendaur ulang air 0.3
liter air untuk setiap 1 liter dengan tinggi curah hujan rata-rata 2000-2500
mm dan 56 kg CO2 perhektar hutan serta keanekaragaman hayati.
Maka untuk menghitung suatu tapak ekologi per individu/kelompok,
terdapat faktor-faktor yang menjadi aspek untuk menentukan berapa besar
tapak ekologi per individu.
Faktor-faktor tersebut diantaranya yaitu sebagai
berikut.
1) Transportasi : metode atau kendaraan apa yang digunakan dalam
bepergian, apakah menggunakan motor, mobil, ataukah berjalan kaki.
2) Penggunaan air : menunjukkan seberapa banyak air yang digunakan
setiap harinya, dan lama penggunaan air bersih.
3) Berpakaian : menunjukkan berapa pakaian yang digunakan setiap
harinya.
4) Rekreasi : menunjukkan kegiatan refreshing yang dilakukan perminggu
ke tempat rekreasi.
5) Makanan : menunjukkan berapa banyak makanan yang dikonsumsi
dengan menu 4 sehat 5 sempurna.
6) Sampah : menunjukkan metode pembuangan sampah yang dilakukan,
dan berapa banyak sampah yang dihasilkan dalam sehari.
22
7) Ruang/tempat tinggal : menunjukkan seberapa luas tanah dan ruangan
yang digunakan untuk individu dan keluarganya serta dalam
melaksanakan aktivitas sehari hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar