Rabu, 04 Maret 2020

Analisis Korelasi (skripsi dan tesis)

 Sederhana Analisis korelasi pertama kali dikembangkan oleh Karl Pearson pada tahun 1990. Tujuan dari analisis korelasi adalah untuk menentukan seberapa erat hubungan antara dua variabel. Menurut (Subaryadi & Purwanto, 2004: 158), analisis korelasi adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel. Analisis korelasi mencoba mengukur keeratan hubungan antara dua variabel X dan Y. Keeratan hubungan antara dua variabel tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi yang dilambangkan dengan huruf r. Koefisien korelasi (r) menunjukkan seberapa dekat titik kombinasi antara variabel X dan Y pada garis lurus sebagai garis dugaannya. Semakin dekat titik kombinasinya dengan garis dugaannya maka nilai korelasinya semakin membesar. Sebaliknya, semakin menyebar dari garis dugaannya, maka nilai korelasi semakin kecil. Ukuran statistik yang dapat menggambarkan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain adalah koefisien korelasi dan koefisien determinasi. 
1. Koefisien Korelasi 
Ukuran korelasi antara dua buah variabel yang paling banyak digunakan adalah koefisien korelasi momen yang dikembangkan oleh Pearson. Koefisien korelasi mempunyai nilai antara -1 sampai 1. Nilai r = -1 yang disebut dengan linear sempurna negatif, terjadi apabila titik sampel atau kombinasi terletak tepat pada suatu garis lurus yang mempunyai kemiringan negatif. Nilai r = 1 disebut dengan linear sempurna positif, dan hal ini terjadi apabila semua titik contoh terletak tepat pada satu garis lurus dengan kemiringan positif. Nilai koefisien korelasi yang mendekati -1 atau 1 menyatakan bahwa hubungan kedua variabel adalah kuat atau korelasi kedua variabel tinggi. Akan tetapi apabila nilai r mendekati 0, hubungan  antara kedua variabel sangat lemah atau mungkin tidak ada sama sekali (Subaryadi & Purwanto, 2004: 159).
 2. Koefisien Determinasi 
Menurut Subaryadi & Purwanto (2004:162-163), koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Jika semua data observasi terletak pada garis regresi akan diperoleh garis regresi yang sesuai atau sempurna, namun apabila data observasi tersebar jauh dari nilai dugaan atau garis regresinya, maka nilai dugaannya menjadi kurang sesuai. Koefisien determinasi adalah bagian dari keragaman total variabel terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel yang mempengaruhi atau independent). Jadi koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X (variabel independen) mempengaruhi variabel Y (variabel terikat). Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y.

Tidak ada komentar: