Sederhana
Analisis korelasi pertama kali dikembangkan oleh Karl Pearson pada
tahun 1990. Tujuan dari analisis korelasi adalah untuk menentukan seberapa
erat hubungan antara dua variabel. Menurut (Subaryadi & Purwanto, 2004:
158), analisis korelasi adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel.
Analisis korelasi mencoba mengukur keeratan hubungan antara dua
variabel X dan Y. Keeratan hubungan antara dua variabel tersebut dinyatakan
dalam bentuk koefisien korelasi yang dilambangkan dengan huruf r. Koefisien
korelasi (r) menunjukkan seberapa dekat titik kombinasi antara variabel X dan
Y pada garis lurus sebagai garis dugaannya. Semakin dekat titik kombinasinya
dengan garis dugaannya maka nilai korelasinya semakin membesar.
Sebaliknya, semakin menyebar dari garis dugaannya, maka nilai korelasi
semakin kecil. Ukuran statistik yang dapat menggambarkan hubungan antara suatu
variabel dengan variabel lain adalah koefisien korelasi dan koefisien
determinasi.
1. Koefisien Korelasi
Ukuran korelasi antara dua buah variabel yang paling banyak
digunakan adalah koefisien korelasi momen yang dikembangkan oleh
Pearson. Koefisien korelasi mempunyai nilai antara -1 sampai 1. Nilai r = -1
yang disebut dengan linear sempurna negatif, terjadi apabila titik sampel
atau kombinasi terletak tepat pada suatu garis lurus yang mempunyai
kemiringan negatif. Nilai r = 1 disebut dengan linear sempurna positif, dan
hal ini terjadi apabila semua titik contoh terletak tepat pada satu garis lurus
dengan kemiringan positif. Nilai koefisien korelasi yang mendekati -1 atau 1
menyatakan bahwa hubungan kedua variabel adalah kuat atau korelasi
kedua variabel tinggi. Akan tetapi apabila nilai r mendekati 0, hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau mungkin tidak ada sama sekali
(Subaryadi & Purwanto, 2004: 159).
2. Koefisien Determinasi
Menurut Subaryadi & Purwanto (2004:162-163), koefisien determinasi
merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara nilai
dugaan atau garis regresi dengan data sampel. Jika semua data observasi
terletak pada garis regresi akan diperoleh garis regresi yang sesuai atau
sempurna, namun apabila data observasi tersebar jauh dari nilai dugaan atau
garis regresinya, maka nilai dugaannya menjadi kurang sesuai.
Koefisien determinasi adalah bagian dari keragaman total variabel
terikat Y (variabel yang dipengaruhi atau dependent) yang dapat
diterangkan atau diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas X (variabel
yang mempengaruhi atau independent). Jadi koefisien determinasi adalah
kemampuan variabel X (variabel independen) mempengaruhi variabel Y
(variabel terikat). Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan
semakin baik kemampuan X menerangkan Y.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar