Adanya konflik kepentingan dan asimetri informasi antara agen dengan prinsipal mennyebabkan masalah agensi hal ini membuat perusahaan akan mengeluarkan biaya keagenan (agency cost). Sementara Jensen dan Meckling (1976), menjelaskan biaya keagenan terdiri dari tiga jenis yaitu:
1. Biaya Monitoring (monitoring cost), merupakan biaya yang dikeluarkan oleh prinsipal untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh agen.
2. Biaya Bonding (bonding cost), merupakan biaya yang dikeluarkan oleh agen untuk menjamin bahwa agen akan bertindak untuk kepentingan prinsipal dan tidak melakukan tindakan tertentu yang akan merugikan prinsipal.
3. Biaya Kerugian Residual (residual loss), Merupakan penurunan tingkat kesejahteraan prinsipal maupun agen setelah adanya agency relationship.
Tindakan manajemen yang dapat mengurangi kesejahteraan pemilik adalah perilaku manajemen yang menguntungkan diri manajemen itu sendiri. Perilaku- perilaku tersebut diantaranya pengambilan dana secara langsung oleh manajer, konsumsi atas penghasilan tambahan yang berlebihan, dan investasi yang sifatnya lalai dan tidak optimal (Fleming dkk, 2005). Perilaku-perilaku inilah yang dapat sikontrol melalui pengawasan (monitoring) dan perikatan (bonding) seperti yang dinyatakan oleh Jensen dan Meckling, (1976). Meskipun demikian, besar dan dampak dari perilaku yang menguntungkan diri sendiri tersebut bervariasi diantara perusahaan-perusahaan, tergantung pada faktor-faktor seperti sifat dari monitoring contracts dan bonding contracts, keinginan menajemen terhadap keuntungan yang sifatnya bukan uang, dan biaya untuk mengganti manajer (Jensen dan Meckling, 1976; Shleifer dan Vishny, 1989 dalam Fleming dkk, 2005).
1. Biaya Monitoring (monitoring cost), merupakan biaya yang dikeluarkan oleh prinsipal untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh agen.
2. Biaya Bonding (bonding cost), merupakan biaya yang dikeluarkan oleh agen untuk menjamin bahwa agen akan bertindak untuk kepentingan prinsipal dan tidak melakukan tindakan tertentu yang akan merugikan prinsipal.
3. Biaya Kerugian Residual (residual loss), Merupakan penurunan tingkat kesejahteraan prinsipal maupun agen setelah adanya agency relationship.
Tindakan manajemen yang dapat mengurangi kesejahteraan pemilik adalah perilaku manajemen yang menguntungkan diri manajemen itu sendiri. Perilaku- perilaku tersebut diantaranya pengambilan dana secara langsung oleh manajer, konsumsi atas penghasilan tambahan yang berlebihan, dan investasi yang sifatnya lalai dan tidak optimal (Fleming dkk, 2005). Perilaku-perilaku inilah yang dapat sikontrol melalui pengawasan (monitoring) dan perikatan (bonding) seperti yang dinyatakan oleh Jensen dan Meckling, (1976). Meskipun demikian, besar dan dampak dari perilaku yang menguntungkan diri sendiri tersebut bervariasi diantara perusahaan-perusahaan, tergantung pada faktor-faktor seperti sifat dari monitoring contracts dan bonding contracts, keinginan menajemen terhadap keuntungan yang sifatnya bukan uang, dan biaya untuk mengganti manajer (Jensen dan Meckling, 1976; Shleifer dan Vishny, 1989 dalam Fleming dkk, 2005).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar