Menurut Hunger dan Wheelen (2011:24) perusahaan bisnis multidivisional yang besar biasanya memiliki tiga level strategi, yaitu korporasi, bisnis, dan fungsional.
a. Strategi korporasi
Strategi di tingkat korporasi menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
Sebagai tambahan, strategi perusahaan adalah:
1. Pola keputusan yang berkenaan dengan tipe-tipe bisnis yang perusahaan sebaiknya terlibat.
2. Arus keuangan dan sumber daya lainnya ke dan dari divisi-divisi perusahaan.
3. Hubungan antara perusahaan dengan kelompok-kelompok utama dalam lingkungan perusahaan.
b. Strategi bisnis
Strategi bisnis disebut juga strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk berupa barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut. Strategi bisnis divisi mungkin menekankan pada peningkatan laba dalam produksi dan penjualan produk dan jasa yang dihasilkan. Strategi bisnis juga sebaiknya mengintegrasikan berbagai aktivitas fungsional untuk mencapai tujuandivisi.
c. Strategi fungsional
Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber daya
produktif. Batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen fungsional mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna memperbaiki kinerja. Sebagai contoh, strategi khas dari departemen pemasaran adalah mengembangkan cara untuk meningkatkan penjualan pada tahun sekarang agar lebih besar daripada tahun sebelumnya. Strategi fungsional berfokus pada pengembangan pasar, departemen
pemasaran berusaha menjual produk yang ada sekarang kepada pelanggan yang berbeda pada pasar yang ada atau kepada pelanggan baru di wilayah geografi yang baru.
Menurut Hunger dan Wheelen (2011:262) strategi fungsional memaksimalkan
produktivitas sumber daya, mengarahkan pada kompetensi tersendiri yang
memberikan perusahaan atau unit bisnis suatu keunggulan kompetitif. Batasan- batasan strategi bisnis dan perusahaan, strategi fungsional menggabungkan beragam kegiatan dan kompetensi dari setiap fungsi untuk meningkatkan kinerja. Sebagai contoh, bagian pemanufakturan peduli dengan pengembangan sebuah strategi yang menurunkan biaya dan meningkatkan kualitas keluarannya. Pemasaran berkepentingan dengan pengembangan strategi yang meningkatkan penjualan. Strategi-strategi fungsional semacam itu perlu dikembangkan apabila manajer fungsional ingin mengimplementasikan strategi perusahaan dan divisional dengan
tepat. Menurut Hunger dan Wheelen (2011:271) pilihan strategi fungsional
diantaranya:
a. Pemasaran
1. Ekspansi penjualan ke dalam kelompok pelanggan baru, misalnya ekspansi
geografis, perluasan lini produk, pengembangan produk baru.
2. Meningkatkan penetrasi segmen pasar konsumen yang sudah ada, misalnya
membuat produk pesanan khusus, mencari bauran harga dan layanan untuk
memberikan keunggulan kompetitif, mencari teknik promosi untuk
mengimbangi iklan kompetitif.
3. Mempertahankan pangsa pasar, misalnya meniru dan tidak melakukan inovasi, menawakan layanan khusus pada pelanggan.
b. Keuangan
1. Pinjaman jangka pendek, misalnya batas kredit, nota bank atau piutang
dagang.
2. Pinjaman jangka panjang, misalnya obligasi, surat utang atau surat-surat
komersial.
3. Pendanaan ekuitas, misalnya penempatan swasta, atau penempatan
pemerintah.
4. Pendanaan ulang, misalnya likuidasi utang dengan menjual saham, membeli
saham treasury, atau membagi saham.
5. Kebijakan dividen, misalnya menaikkan pembagian dividen, mengurangi
pembagian deviden atau menghentikan pembagian dividen.
c. Research and development (R and D)
1. Meningkatkan atau mengurangi pendanaan.
2. Membaurkan usaha dasar dan aplikasi.
3. Menekankan bauran produk dan teknologi proses.
d. Operasi
1. Memperluas kapasitas produksi yang ada.
2. Membangun kapasitas produksi baru.
3. Menambah jam kerja atau giliran.
4. Mengurangi persediaan.
5. Mendapatkan sumber impor baru.
6. Mengganti bahan. 7. Sentralisasi pembelian.
8. Negosiasi biaya yang lebih rendah.
9. Menggunakan konsep tim.
10. Superotomasi dengan robot dan komputer.
e. Sumber daya manusia
1. Membentuk program pengembangan manajemen.
2. Menghubungkan jalur karir kepada strategi perusahaan dan bisnis.
3. Menggunakan rekruitmen, seleksi dan penempatan karyawan internal atau
eksternal.
4. Membuat pusat penilaian untuk seleksi dan pengembangan.
f. Sistem informasi
1. Meningkatkan prosesor sentral mainframe. 2. Menggunakan sistem dukungan perangkat lunak tersentralisasi.
3. Menggunakan sistem dukungan perangkat lunak terdesentralisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar