Dalam penilaian perusahaan mengandung unsur proyeksi,
asuransi, perkiraan, dan judgement. Ada beberapa konsep dasar
penelitian yaitu : 1) nilai ditentukan untuk suatu waktu atau periode
tertentu; 2) nilai harus ditentukan pada harga yang wajar; 3) penilaian
tidak dipengaruhi sekelompok pembeli tertentu. Secara umum banyak
metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penelitian dalam
perusahaan, diantaranya adalah : a) pendekatan laba antara metode rasio
tingkat laba atau price earning ratio, metode kapitalisasi proyek laba;
b) pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas;
c) pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan dividen;
d) pendekatan aktiva antara lain metode penilain aktiva; e) pendekatan
harga saham, dan f) pendekatan economic value added. Beberapa
penelitian terdahulu menggunakan speread value over cost, return
saham, market value, total asset (Fama & French,1998; McConnel
Muscarella,1984; Masulis,1980; Wright & Ferris,1997) untuk
menentukan nilai perusahaan.
Untuk penilaian dengan menggunakan metode arus kas, konsep
penilaian harus ditambahkan mencakup, nilai adalah perspekstif, pasar
yang mendikte tingkat nilai pengembalian (required rate of return), nilai
bervariasi pada kemampuan perusahaan di dalam menggenaralisasi arus
kas prospektif, kecuali di dalam keadaan yang tidak lazim dimana aktiva
bersih yang dilikuidasi mempunyai nilai yang lebih besar dari arus kas.
Emery dan Finnerty (1997) mengatakan jika analisis cash flow ini
diterapkan dengan benar, maka dapat membantu para investor dalam
menentukan nilai perusahaan. Metode cash flow dianggap sebagai
metode yang paling akurat karena metode ini mencakup analisa semua
informasi. Untuk mengerti “nilai” yang sesungguhnya, seseorang penilai
harus mempunyai pandangan jangka panjang, mengerti arus kas
perusahaan baik dari segi neraca maupun laporan laba rugi, dan
mengerti bagaimana membandingkan arus kas untuk masing-masing
periode waktu dengan menyesuaikan pada tingkat resiko pada masingmasing
periode.
Menurut Hackel and Livnat (1996), alat ukur yang ideal untuk
menilai kinerja perusahaan (nilai perusahaan) yang setidaknya bebas
dari pengaruh kebijakan masing-masing entenitas adalah cash flow.
Mereka mengatakan suatu asumsi bahwa analisa cash flow ini
merupakan alat pengukur yang sangat penting bagi para investor
maupun auditor. Hal ini dapat saja terjadi karena pengakuan jumlah
keuntungan suatu entenitas dalam periode yang sama bisa berbeda,
meskipun angka maupun data yang diberikan sama. Hal ini dikarenakan
adanya perbedaan dalam metode akuntansi yang digunakan, estimasi
akuntasinya dan faktor lainnya. Spesifikasi terhadap pengakuan
pendapatan dan biaya yang dikeluarkan pada masing-masing entitas
diterapkan sesuai dengan kebijakan entitas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar